Liputan6.com, Berlin - Ketika sejumlah negara menyambut tanggal 1 Mei dengan demonstrasi Hari Buruh di jalan-jalan, warga Jerman justru melakukan sejumlah tradisi unik pada awal bulan tersebut.
Baca Juga
Beberapa tradisi dilakukan mereka, seperti memasang pohon khas hingga menggelar pesta unik.
Berikut ini 6 tradisi warga Jerman menyambut kedatangan tanggal 1 Mei dari berbagai masa, yang dikutip dari The Local pada Selasa (3/5/2016):
Advertisement
Pohon Bulan Mei
1. Memasang Pohon Bulan Mei
Mirip dengan sejumlah tradisi zaman Anglo lainnya, Maibaum (pohon bulan Mei) di Jerman didirikan pada tanggal 1 Mei atau sehari sebelumnya. Warga Bavaria, Frisia Timur di Saxony Bawah, Baden-Württemberg, dan sejumlah wilayah lain merayakan upacara yang asalnya pagan ini setiap tahun bersama dengan masyarakat setempat.
Pohon (atau bisa juga tiang) itu dihiasi dengan pita-pita dan bunga-bunga aneka warna. Di sejumlah daerah, hiasannya melambangkan kerajinan atau kegiatan setempat.
Pendirian pohon biasanya dibarengi dengan pawai, musik alat tiup, dan makan sosis. Ada juga bir Maibock yang dibuat khusus hanya untuk peristiwa itu.
Mungkin yang paling membuat jantungan adalah tradisi saling mencuri pohon Mei dari kota dan desa yang berbeda. Sehingga warga pun harus mengawasi siang dan malam.
Kalau sampai kecolongan, maka warga kota yang kecurian harus memberikan 'tebusan' dalam bentuk minuman bir dan makanan dalam jumlah besar.
Pada 2004, beberapa maling cerdas menggunakan helikopter untuk mencuri pohon Mei yang ditempatkan di Zugspite, yang merupakan puncak gunung tertinggi Jerman.
Perlombaan lain di sejumlah daerah, misalnya Maibaumkraxler di Bavaria, adalah lomba panjat pohon secepat mungkin.
2. Menari hingga Bulan Mei Tiba
Satu lagi tradisi yang berkaitan dengan pohon Mei tadi adalah Tanz in den Mai, yang berarti menari menyambut bulan Mei. Kegiatan ini dimulai sejak 30 April dan tidak berhenti hingga jari-jarinya kesakitan.
Kegiatan ini menular ke luar desa atau kota-kota kecil. Sejumlah klub di kota besar pun mulai menawarkan acara khusus seputar tradisi ini.
3. Berpesta dengan Tukang Tenung dan Setan
Tradisi menari juga dikaitkan dengan Walpurgisnacht ataupun Hexennacht (Malam Tukang Tenung), yang mengacu kepada hikayat rakyat Jerman yang mengatakan bahwa para tukang sihir akan bertemu di puncak Brocken di pegunungan Harz untuk menyenangkan Setan.
Hingga hari ini, kaum wanita di daerah Harz dan sekitarnya akan berdandan dan menari di puncak gunung, lengkap dengan bintil-bintil dan tanduk-tanduk penyihir, serta sejumlah aksesori sejenisnya.
Advertisement
Melompati Bara Api hingga Ungkapkan Cinta Terpendam
4. Melompati kobaran api
Suatu cara lain untuk merayakan malam tukang sihir pada 1 Mei adalah menggunakan api unggun, yang kerap disebut dengan Maifeuer. Kobaran si jago merah itu nantinya akan dilompati.
Di beberapa daerah, hal ini tidak selalu dikaitkan dengan penyihir-penyihir gaib.
Di daerah lain, misalnya Brandenburg, didirikan sosok kayu serupa tukang sihir untuk kemudian dibakar guna mengusir kejahatan.
5. Protes
Suatu tradisi modern adalah dengan memanfaatkan Hari Buruh Internasional sebagai cara menyampaikan hak-hak buruh sekaligus menjadi kesempatan kaum kiri untuk memprotes ketidakadilan.
Daerah Kreuzberg di kota Berlin menjadi pusat demonstrasi itu pada 1987. Kerusuhan di sana kemudian membara, sehingga polisi bahkan harus undur dari sana selama beberapa jam.
Protes terus berlanjut hingga sekarang, dan terkadang diwarnai dengan kekerasan. Namun demikian, sebenarnya ada acara-acara alternatif di Kreuzberg yang pada hakikatnya mengubah daerah itu menjadi pesta jalanan besar-besaran -- diisi dengan pertunjukan musik dan tarian di Taman Görlitzer bergelimang minuman.
6. Mengungkapkan Cinta Terpendam
Kalau ada orang kesulitan mengumpulkan nyali untuk menyatakan perasaan terpendam kepada pujaan hati, maka tanggal 1 Mei merupakan saat yang tepat untuk membuka diri.
Tradisi lain terkait Maibaum adalah ketika para pemuda pergi ke dalam hutan, menebang pohon muda, dan menempatkannya di luar rumah pujaan hatinya. Bahkan seringkali dengan hiasan dan nama wanita yang tertera pada pohon.