Sukses

Uang Tebusan Dibayar, Abu Sayyaf Lepas 1 Sandera dari Filipina

Sumber di kepolisian Provinsi Sulu mengatakan uang tebusan dibayar di desa Patikul, Zulu beberapa hari sebelumnya.

Liputan6.com, Zamboanga - Kelompok kriminal Abu Sayyaf kembali membebaskan tawanannya hidup-hidup.

Setelah beberapa waktu lalu, mereka membebaskan 10 ABK asal WNI, Abu Sayyaf melepaskan 1 tahanan perempuan yang disandera hampir 2 tahun.

Korban penculikan itu merupakan keturunan Filipina-China. Ia ditangkap pada 22 Mei 2014, di sebuah bar di Kota Isabela.

Seseorang yang diduga orang kedua di kelompok Abu Sayyaf, Hairula Asbang membebaskan Yahong Lim Tan pukul 10.30 kepada sang ibu, Dina Lim Irham. Dilansir dari Manila Bulletin, korban yang berusia 21 tahun itu dilepas setelah bayar uang tebusan sebesar 300.000 peso atau Rp 84 juta.

Sumber di kepolisian Provinsi Sulu mengatakan uang tebusan dibayar di desa Patikul, Zulu beberapa hari sebelumnya.

Kelompok Abu Sayyaf sebelumnya merilis video ancaman akan membunuh 3 tahanan asing lainnya, jika uang tebusan tak dibayarkan. Mereka adalah Robert Hall dari Kanada, lalu warga negara Norwegia Kjartan Sekkingstand dan warga Filipina pacar Hall bernama Marites Flor.

Beberapa hari sebelumnya, mereka membunuh John Ridsel karena deadline pembayaran telah lewat.

Ridsel, Hall, Sekkingstand dan Flor diculik dari dermaga dekat kota Davao. 

Mereka dibawa ke Jolo, 300 km dari Davao. Pada November 2015 lalu, Abu Sayyaf sempat merilis video meminta uang tebusan US$80 juta atau sekitar Rp 1,056 triliun untuk kebebasan mereka.

Dalam video itu, Ridsel memperingatkan ia adalah sandera pertama yang bakal dihabisi nyawanya jika uang tak dibayar.