Sukses

Patung Dewa dan Emas, Harta Karun 'Atlantis' Mesir Dipamerkan

Temuan penting ini mengungkapkan keberadaan dua kota penting Mesir Kuno yang sekarang berada di bawah permukaan air. Apa isinya?

Liputan6.com, Kairo - Dua kota Mesir Kuno yang dibangun di delta Sungai Nil, Heracleion dan Canopus, menghilang tanpa jejak. Keduanya lenyap ditelan ombak Laut Tengah dan tertimbun pasir. Mirip nasib yang menimpa 'Atlantis yang Hilang'.

Menunggu waktu lama, hingga seribu tahun, hingga dua kota yang binasa itu ditemukan arkeolog bawah laut Prancis, Franck Goddio.

Tak hanya puing-puing dari masa lalu. Sejumlah harta karun ditemukan, patung-patung besar, perhiasan emas, dan tablet-tablet dengan tulisan hieroglif di kota-kota yang dijuluki Atlantis dari Mesir itu.

Dikutip dari Daily Mail, Senin (9/5/2016), temuan-temuan dari kota-kota Heracleion dan Canopus ini akan dipamerkan oleh British Museum, mulai 9 Mei hingga bulan November 2016 nanti.

Heracleion dan Canopus dibangun di atas tanah yang goyah. Itu mengapa mereka tak ajek. Sekarang, kota-kota itu berada 3 meter di bawah permukaan air.

Sejumlah tulisan kuno mencatat keberadaan pemukiman-pemukiman yang diduga menjadi gerbang menuju Mesir sebelum bangkitnya kota Alexandria. Namun demikian, dua kota perdagangan itu secara harafiah tenggelam hingga akhirnya ditemukan secara kebetulan pada 1996.

Ilustrasi artis tentang kota Heracleion. (Sumber Telegraph)

Regu penyelam mengungkap harta karun itu dan dalam hampir dua dekade belakangan telah bersusah payah menyeretnya keluar dari kedalaman.

Beberapa temuan terpenting meliputi sebuah tablet hieroglif setinggi 1,9 meter yang berisi tentang deklarasi kerajaan oleh Firaun Nectabebo I dan sebuah patung Hapy setinggi 5,4 meter. Hapy adalah dewa Mesir yang melambangkan banjir sungai Nil.

Temuan baru-baru ini mengungkapkan keberadaan dua kota penting Mesir Kuno yang sekarang berada di bawah permukaan air. (Sumber @CultureTrip dan @mlwrose via Twitter)

Dalam pameran bertajuk Sunken Cities: Egypt's Lost World nanti, akan dipadukan benda-benda milik museum dengan beberapa benda pinjaman khusus dari pihak berwenang Mesir yang jarang mengijinkan artefak-artefaknya dibawa ke luar negeri.

Beberapa harta karun lain yang dipamerkan adalah patung Arsinoe II, seorang ratu pada masa wangsa Ptolemaik yang terbentuk setelah pendudukan Alexander Agung atas negeri itu.

Temuan baru-baru ini mengungkapkan keberadaan dua kota penting Mesir Kuno yang sekarang berada di bawah permukaan air. (Sumber @CultureTrip via Twitter)

Ada sekitar 300 benda yang akan dipamerkan, kebanyakan merupakan benda yang diangkat dari reruntuhan tenggelam. Pameran itu sendiri fokus pada saling pengaruh antar budaya di kota-kota delta sungai Nil, terutama interaksi antara Mesir Kuno dan Yunani Kuno.

Pengangkatan artefak dari dalam air dan patung Hapi, dewa banjir Mesir kuno. (Sumber historyplace.com dan chichgeek.com)

Franck Goddio, presiden Lembaga Arkeologi Bawah Air Eropa dan sekaligus salah satu kurator pameran, mengatakan, “Baik tim ini maupun saya sendiri, demikian juga dengan Yayasan Hilti, bersenang hati bahwa temuan-temuan ekspedisi arkeologi bawah air di lepas pantai Mesir ini akan dipamerkan di British Museum.”

“Hal ini memungkinkan kami berbagi dengan masyarakat tentang hasil kerja bertahun-tahun di kota-kota yang tenggelam sekaligus merupakan ketakjuban kami akan dunia dan peradaban purba.”

Franck Goddio beserta tim dari Yayasan Hilti melakukan penggalian peninggalan kota Mesir Kuno yang sekarang telah tenggelam. (Sumber franckgoddio.com via britishmuseum.org)

“Melalui penempatan temuan-temuan ini berdampingan dengan mahakarya terpilh dari koleksi museum-museum Mesir, ditambah lagi dengan benda-benda penting dari British Museum, pameran ini menyajikan suatu wawasan ke masa sejarah ketika bangsa Mesir dan Yunani Kuno saling mempengaruhi satu sama di seputar Laut Tengah.”

Reruntuhan Canopus ditemukan di Teluk Aboukir, mengarah ke timur pada jarak 2 km dari sisi barat delta sungai Nil. Lalu ditemukan juga patung dewa Isis sedang memegang Osiris. (Sumber franckgoddio.com dan Smithsonian Magazine)

Video Terkini