Liputan6.com, Berlin - Lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk urusan anak UNICEF baru saja merilis sebuah video mengharukan, memperlihatkan persahabatan 2 bocah berusia 7 tahun. Mereka anak-anak luar biasa.
Alec dan Nammar -- demikian nama bocah-bocah itu, adalah murid di sekolah dasar di Berlin. Seperti kebanyakan siswa di Jerman, mereka memiliki kemampuan yang kuat dalam berbahasa Inggris.
Nammar adalah pencari suaka anak-anak dari Suriah yang berhasil masuk ke Berlin tahun ini. Sementara, Alec adalah penerjemah di kelas dan membantu Nammar mempelajari bahasa Jerman.
Advertisement
Baca Juga
Dalam rekaman itu, Alec memuji Nammar di sekolah. Ia mengatakan sahabat barunya itu cerdas dan menjadi salah satu pembaca bahasa Inggris yang baik di kelas.
Selain memperlihatkan kemampuan bahasa Inggrisnya, Nammar menceritakan kisah perjalanannya yang penuh horor di perahu dari Suriah ke Jerman. Di antaranya adalah ketakutannya saat menyeberang perairan Aegean menuju Yunani.
"Aku selalu berkhayal kapal kami dijaga oleh beruang kutub yang baik," kata Nammar dalam video itu seperti dilansir dari Washington Post, Senin 9 Mei 2016. Bocah 7 tahun itu 'mengklaim' melihat beruang kutub.
"Itu adalah bagian terbaik dari pelarianku. Bagian terburuknya adalah ketika harus tidur di atas batu," tambahnya lagi.
Berikut kisah Nemmar dan Alec dalam video UNICEF.
Dua bocah itu pada dasarnya mewakili wajah kemanusiaan sesungguhnya. Namun, selama ini setelah krisis pengungsi ke Eropa telah menjadi perdebatan antar benua. Para pengungsi itu menjadi momok penyusup anggota ISIS ataupun kelompok teror lainnya.
Banyak warga Barat percaya permusuhan terjadi dari mereka yang tak mempunyai hubungan dekat dengan kaum muslim di antara mereka. Sebuah polling terbaru yang mengatakan dua pertiga non muslim di Jerman nyaris tak memiliki teman muslim di antara lingkaran pertemanannya.
Rekaman berdurasi lebih dari 1 menit itu ditutup dengan kesimpulan UNICEF yang berbunyi, "Untuk setiap anak, sebuah kesempatan yang adil... "