Sukses

Dubes UE: Inggris Punya Nilai Lebih Jika Terus Gabung Uni Eropa

Banyak pemimpin dunia yang menginginkan UE dan Inggris tetap bersatu.

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia, Vincent Guerend angkat bicara terkait rencana berpisahnya Inggris dari UE. Negeri Ratu Elizabeth itu berencana menggelar referendum pada 23 Juni mendatang untuk memutuskan apakah tetap bersama UE atau hengkang.

Oleh sebab itu, Guerend mengatakan, UE saat ini hanya bisa menunggu hasil. Sebab niatan Inggris melaksanakan pemungutan suara sudah bulat.

Meski demikian, pria asal Prancis ini, menyatakan, banyak pemimpin dunia yang menginginkan UE dan Inggris tetap bersatu. Sebab, terus bersamanya Inggris dan UE akan menguntungkan kedua pihak.

"Sebagai catatan, beberapa pemimpin dunia non-Eropa termasuk Presiden Joko Widodo dan Barack Obama mengatakan secara terbuka, bahwa keanggotaan Inggris di Uni Eropa merupakan nilai tambah bagi (Inggris)," jelas Guerend, di Jakarta pada Senin (9/5/2016).

Beberapa pengamat menyebut, Inggris memang sudah lama ingin keluar dari UE. Hal itu disebabkan kekecewaan besar Inggris terhadap organisasi multilateral tersebut, terutama di bidang ekonomi.

Pada 2014 lalu, Menteri Keuangan Inggris George Osborne menganggap Uni Eropa tidak mampu bersaing lagi. Bahkan, kalah dari China dan India yang mengalami pertumbuhan pesat.

Menteri Osborne juga mengkritik kebijakan ekonomi zona Euro yang dianggapnya mengabaikan kepentingan Inggris dan negara-negara lain yang tidak menggunakan mata uang euro.

Tak cuma itu, sejumlah pihak juga menilai keanggotaan Uni Eropa sama sekali tak menguntungkan bagi Inggris.

Tanpa itu, Britania Raya sudah berstatus negara yang kuat, dari kepemilikan hak veto di Dewan Keamanan PBB dan mempunyai perekonomian yang terhitung berpengaruh di dunia.

Video Terkini