Sukses

Sejarah Uni Eropa: Dari Batu Bara ke Organisasi Besar Dunia

Pada mulanya UE hanya beranggotakan 6 negara, yaitu Belgia, Luxemburg, Prancis, Italia, Belanda, dan Jerman Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Di masa sekarang ini, tak bisa dipungkiri Uni Eropa merupakan salah satu organisasi multilateral terbesar dan terkuat di dunia. Dengan 28 negara anggota, tak cuma kuat dan besar, UE pun sangat berpengaruh di dunia internasional.

Meski demikian, siapa sangka, pada mulanya UE hanya beranggotakan 6 negara. Yaitu Belgia, Luxemburg, Prancis, Italia, Belanda, dan Jerman Barat. Di medio awal pembentukan, era 1950an, UE hanya merupakan organisasi yang membahas soal kerjasama di industri baja dan batu bara.

"Pada 9 Mei 1950, persis 5 tahun setelah perang dunia, Menlu Prancis Robert Schuman mengumumkan sebuah deklarasi. Beliau mengimbau Jerman dan negara-negara Eropa lain untuk mengintegrasikan produksi dan industri batu bara dan baja," ucap Dubes Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend di Hotel Darmawangsa, Senin (9/5/2016).

Imbauan ini ditegaskan Guerand, agar perang di Eropa tak terulang di masa mendatang. "Itu mengawali proses integrasi Eropa," jelasnya.

Oleh sebab itu, pria asal Prancis ini menyatakan landasan utama pembentukan UE adalah perdamaian dan kesejahteraan serta kemakmuran di Eropa.

Landasan itu dipakai jika perang di Eropa terjadi, maka seluruh dunia terkena imbasnya.

"Selama abad 20 Eropa dilanda peperangan. Perang itu berimbas ke wilayah dunia lain," ujar Guerand.

Dia menambahkan, UE saat ini telah mengalami perkembangan pesat. Tidak hanya terkait bertambahnya anggota, tapi juga cakupan kerjasama serta terciptanya perdamaian, keamanan di Eropa yang merupakan bukti keberhasilan sebagai suatu organisasi multilateral.

"Proses integrasi tersebut berkembang dari 1950, yang membentuk suatu persatuan di industri baja dan batu bara, kemudian dengan berjalannya waktu terbentuk sebuah Uni yang terdiri dari 28 anggota dan 500 penduduk," paparnya.

"Sekarang bukan cuma sektor batu bara dan baja. (Uni Eropa) berkembang jadi integrasi ekonomi dan politik secara lebih luas," pungkas Guerand.