Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah mengumumkan pembebasan terhadap 4Â WNI yang diduga disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, keempatnya akan segera dipulangkan ke Indonesia.
Saat ini keempat WNI itu berada di bawah naungan otoritas setempat dan tengah menjalani pemeriksaan.
Baca Juga
"Kita sudah kontak dengan tim di lapangan, keempat WNI sandera yang dibebaskan dalam kondisi baik. Saat ini dilakukan pemeriksaan kesehatan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Advertisement
Baca Juga
Berikut nama keempat WNI yang diduga disandera oleh kelompok Abu Sayyaf:
1. Nama: Moch Ariyanto Misnan Jabatan: Master Alamat: Jl. Garuda VI No. 19 Bekasi   Timur - Jawa Barat
2. Nama: Loren Marinus Petrus Rumawi Jabatan: Chief Officer Alamat: Sorong, Papua Barat
3. Nama: Dede Irfan Hilmi Jabatan: Second Officer Alamat: Dusun Cisempu RT 008 RW 003 Ds. Ciparanti, Kec. Cimerak, Kab.   Ciamis, Jawa Barat
4. Nama: Samsir Jabatan: A/BÂ Â Alamat: Jl. Sungai Rongkong RT 002 RW 003 Kota Palopo Sulawesi Selatan
Sebelumnya Retno juga mengungkapkan bahwa para WNI itu dalam kondisi baik dan tengah menjalani serangkaian pemeriksaan.
"Kita sudah kontak dengan tim di lapangan, keempat WNI sandera yang dibebaskan dalam kondisi baik. Saat ini dilakukan pemeriksaan kesehatan," tutur Retno.
Retno juga menjelaskan, pihak keluarga sudah diberitahu perihal pembebasan tersebut.
Sebelumnya, informasi terkait pembebasan para sandera diinformasikann langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pengumuman itu disampaikan sekitar pukul 16.00 WIB.
"Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah akhirnya 4 WNI yang disandera kelompok bersenjata sejak 15 Maret 2016 sudah dibebaskan," ujar Jokowi di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pada kesempatan sama, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Filipina yang ia nilai cukup kooperatif dalam membebaskan 4 WNI tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih pada pemerintah Filipina yang memberikan kerja sama sangat baik dalam dua kali pembebasan WNI," imbuhnya Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, pembebasan 4 WNI yang berprofesi sebagai anak buah Kapal Henry itu salah satunya berkat pertemuan tiga negara, yaitu Indonesia, Filipina, dan Malaysia di Yogyakarta pada 5 Mei lalu.