Liputan6.com, Jakarta - Kejadian mengerikan terjadi tepat hari ini, 35 tahun lalu. Pemimpin umat katolik dunia ketika itu, Paus Yohanes Paulus II diterjang empat peluru.
Kejadian tersebut terjadi di Basilika Santo Petrus di Roma, Italia. Ketika itu Paus tengah memberkati umat yang datang ke tempat ini.
Penembakan itu berlangsung pada pukul 17.15 waktu setempat. Saat kejadian, Paus sedang berada di mobilnya dan melewati lautan manusia berjumlah kurang lebih 20 ribu jiwa.
Saat melewati kerumunan, tiba-tiba empat tembakan dari jarak kurang lebih 2,8 meter diarahkan kepada pria asal Polandia ini.
Dua tembakan terkena di perut, satu di tangan kanan dan satu di jari. Akibat tembakan, Paus terjatuh dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Butuh waktu lima jam untuk menolong Paus dari luka-luka. Namun, upaya tersebut tak sia-sia. Nyawanya tertolong.
Baca Juga
Tak hanya itu, penembak Paus berhasil diketahui dan ditangkap. Dia lah, Mehmet Ali Hagca yang berusia 23 tahun asal Turki.
Saat ditangkap, Hagca, berteriak, "Saya kurang peduli dengan hidup," ucap dia seperti dikutip dari BBC, Kamis (12/5/2016).
Hagca akhirnya dibawa ke pengadilan. Pemuda ini divonis penjara seumur hidup akibat penembakan ini.
Pelaku penembak Paus ternyata buronan polisi Turki. Dia pernah ditahan akibat membunuh editor surat kabar Turki, Abdi Ipecky. Tetapi, penahanan tak berlangsung lama, karena Hagca kabur dari tahanan.
Pada 1950, ajang balap mobil jet darat Formula 1 mulai diperkenalkan. Silverstone Inggris menjadi sirkuit pertama yang dipakai.
Sementara, pada 1998 kerusuhan besar pecah di Jakarta. Akibat kericuhan ini, Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.