Sukses

Dilarang ke Toilet, Buruh di AS Pakai Popok

Para buruh yang bekerja di perusahaan peternakan ayam tidak diperbolehkan ke toilet selain jam istirahat.

Liputan6.com, Mississippi- Selain bermasalah dengan upah minimum dan tingginya angka kecelakaan pada buruh dan pekerja AS, ternyata negeri itu juga bermasalah dengan hal 'sepele' namun mendasar yaitu izin ke toilet. Hal itu yang dirasakan pekerja di sektor peternakan.

Para buruh yang bekerja di perusahaan peternakan ayam tidak diperbolehkan ke toilet selain jam istirahat. Akibatnya, mereka terpaksa memakai popok dan lainnya memilih untuk tidak minum.

Kesengsaraan itu dilaporkan oleh lembaga internasional Oxfam dan dianggap melanggar peraturan keselamatan kerja di AS.

 

Oxfam menyebut perusahaan pelanggar antara lain Tyson Foods, Pilgrim's Pride, Perdue Farms and Sanderson Farms. Keempat perusahaan itu mengontrol 60 persen pasokan unggas seluruh AS.

"Ini hak asasi manusia, bisa pergi ke toilet ketika Anda membutuhkannya. Bukan meminta mereka menahan selama 2 jam hingga waktu istirahat berikutnya, atau yang paling parah menggunakan popok untuk pipis dan buang air besar," kata Hunger Ogletree, kepala perserikatan buruh untuk Wester North Carolina, kepada CBS, Selasa (17/5/2016).

Pekerja yang diwawancara oleh Oxfam mengaku mendapat teriakan atau ejekan dari para supervisor mereka. Bahkan ancaman pemecatan.

"Boleh ke toilet, setelah itu, pergi ke HRD," kata salah seorang pekerja dari Tyson di Arkansas.

"Pengawas kami selalu mengejek. Ia bilang kami makan terlalu banyak jadi ke sering ke toilet," ungkap pekerja yang lain.

Pekerja di pabrik Perdue mengaku ia terpaksa menahan pipis akibat tak diperbolehkan ke toilet. Namun tak sanggup, ia terpaksa ngompol di celana.

Buruh di Sanderson di Mississippi bahkan hanya diberi waktu kurang dari satu menit untuk ke toilet.

"Pengawas seperti tidak tahu saja, kami harus mencopot baju kami, alat-alat pekerja kami sebelum ke toilet dan memakainya kembali. Itu butuh lebih dari satu menit," ungkapnya.

Kendati laporan dan wawancara terhadap buruh telah terungkap, manajemen pabrik tersebut menolak adanya 'insiden' tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Pilgrim Pride mengatakan, "Selama ini istirahat ke kamar mandi bukan isu besar di kalangan pekerja dan kami tidak pernah menerima survei dari pihak ketiga soal masalah ini."

"Namun, jikalau ada, seperti yang dilaporkan Oxfam itu jelas melanggar kebijakan perusahaan dan akan diberikan tindakan indisipliner kepada yang bersangkutan," lanjut pernyataan itu.

Lain halnya tanggapan perusahaan Perdue yang mengatakan kebijakannya memberikan istirahat 30 menit selama shift 8 jam.

"Kalau pekerja tak bisa menunggu hingga waktu istirahat untuk ke toilet, mereka akan diberikan izin untuk meninggalkan mesin setelah ada orang yang menggantikannya," tulis pernyataan Perdue.

"Namun, kalau saat itu kekurangan tenaga kerja, mungkin ada saatnya tak bisa menemukan pengganti dengan segera," lanjut Perdue.

Senada dengan perusahaan Tyson, harus ada pekerja pengganti tatkala ada yang butuh ke toilet. Sementara, Sanderson Farm menolak untuk berkomentar.