Sukses

Modus Baru Kirim Narkoba ke Sel Penjara: Pakai Drone

Sebuah rekaman CCTV menangkap terbangnya sebuah drone sebagai alat untuk menyelundupkan narkoba di sebuah penjara di Inggris.

Liputan6.com, London - Para tahanan kriminal makin lama kian 'kreatif' mencari cara untuk menyelundupkan narkoba. Hal tersebut terbukti dalam sebuah rekaman CCTV yang menangkap terbangnya sebuah drone sebagai alat untuk menyelundupkan barang-barang terlarang.

Rekaman CCTV itu berhasil menangkap pergerakan drone yang membawa tas hitam melayang menuju sebuah jendela. Dua potong kayu yang diikat terlihat menjangkau benda tersebut dari dalam sel tahanan Penjara Wansdworth di London.

Pada dua tahun belakangan, benda-benda terlarang yang masuk ke penjara di Inggris dan Wales jumlahnya meningkat dua kali.

Berdasarkan permintaan kebebasan informasi yang dilakukan oleh BBC, terungkap lebih dari 2 ribu benda terlarang, termasuk narkoba dan ponsel, telah diselundupkan. Sementara sebanyak seribu senjata ditemukan pada enam bulan terakhir pada tahun 2015.

Angka tersebut meningkat 2 kali sejak 2013 di mana tercatat 797 barang selundupan.

Berbagai taktik pun telah digunakan untuk menyelundupkan barang-barang.

"Ini bukan kebetulan, orang merencanakan hal tersebut, mereka tahu bagian terbaik dari dinding untuk melempar barang," ujar John Attard dari Prison Governors Association.

"Ada berbagai macam metode untuk mendapatkan barang-barang tersebut melalui tembok penjara. Kami pernah menemukan orang-orang meletakkan narkoba di dalam burung mati dan mereka mengirimnya bersama dengan raket tenis," jelasnya.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa (17/5/2016), rekaman yang diperoleh BBC menunjukkan sebuah tas yang diduga berisi barang selundupan, terekam sedang dilempar di atas dinding Penjara Pentonville, London.

Penjara dengan jumlah tahanan sekitar 1.300 orang tersebut, mencatat hanya 15 insiden penyelundupan barang-barang dilempar melewati tembok pada tahun lalu.

"Mereka memperkirakan ketinggian penjara. Mereka tak akan mendengar laporan atas aksi ini. Mereka tak mau tahu," ujar salah satu tahanan.

"Aksi itu akan dimulai pada Jumat, dan dapat terjadi sepanjang akhir pekan. Jam 2 pagi merupakan waktu favorit. Para tahanan akan membakar lubang (dalam jaring perimeter) untuk mengambil benda-benda yang telah dilempar," tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa benda tersebut dikaitkan dengan sebuah tali, dilempar melalui dinding dan ditarik melalui lubang di jaring perimeter oleh para tahanan.

Seorang tahanan yang telah berpindah penjara beberapa kali selama 5 tahun mengatakan, metode tersebut merupakan yang paling populer.

"Mereka melempar dari atas dinding. Jika Anda pergi ke penjara manapun dan berjalan berkeliling, saya jamin, Anda akan melihat hal-hal yang tergantung di kabel. Akan ada sejumlah ponsel tergantung di kawat berduri," ujarnya. 

2 dari 2 halaman

Taktik Licik Selundupkan Narkoba

Ia juga menjelaskan bahwa narkoba biasanya disembunyikan di dalam benda-benda yang tak berbahaya.

"Narkoba bisa dilempar melewati dinding dalam di dalam bola tenis. Mereka memotong benda itu, memasukkannya, dan melempar benda itu." jelas salah satu narapidana.

Benda lain yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba adalah jus karton, bola tenis, dan botol sampo.

Narkoba yang diselundupkan di dalam bola tenis (BBC).

Selain narkoba, Kementerian Kehakiman menyatakan bahwa 730 pisau ditemukan pada enam bulan terakhir tahun 2014.

Sebanyak 11 senjata api juga ditemukan pada 2015, di antaranya empat replika, tiga mainan, dua rakitan, dan senjata api sungguhan.

Namun Kementerian Kehakiman berusaha mengatasi masalah yang sedang berkembang tersebut dan harus melakukan usaha lebih keras.

Jus karton yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba maupun benda-benda terlarang (BBC).

"Mereka yang kedapatan melempar paket melalui dinding penjara akan menghadapi hukuman penahanan 2 tahun di penjara," ujar perwakilan dari Kementerian Kehakiman.

"Namun kita harus berbuat lebih banyak, itulah sebabnya mengapa kita berinvestasi sebanyak 1,3 miliar poundsterling untuk mengubah penjara menjadi tempat yang mendukung dilakukannya rehabilitasi untuk mengatasi bullying, kekerasan, dan narkoba," tambah mereka.