Liputan6.com, Kolombo - Hujan tiga hari non stop yang mengguyur Provinsi Kegalle di Sekretariat Divisi Arayanake, Sri Lanka, menyebabkan longsor yang merendam tiga desa.
Sekitar 400 orang diperkirakan hilang dalam bencana longsor yang terjadi pada Rabu dini hari waktu setempat. Laporan yang dirilis NewsNow dan dikutip Asian Correspondent, Rabu (18/6/2016) menyebutkan, sejauh ini sudah ditemukan lima korban tewas.
Hingga saat ini operasi penyelamatan masih terus berlangsung.
Baca Juga
Hujan lebat dan banjir bandang yang terjadi di kawasan itu memaksa sekitar 137 ribu orang mengungsi dari rumah. Laporan lain menyebut sekitar 11 orang dinyatakan tewas.
Advertisement
Sejauh ini pemerintah Sri Lanka telah mengerahkan bantuan pasukan, untuk membantu proses evakuasi warga yang tinggal di area rawan longsor dan daerah terdampak banjir. Operasi penyelamatan itu juga melibatkan angkatan laut dan angkatan udara negara itu.
Palang Merah Sri Lanka melaporkan, pihaknya berhasil menyelamatkan sekitar 180 orang yang kini dievakuasi ke sebuah kuil. Para pengungsi itu telah mendapat bantuan seperti makanan dan selimut.
Sebuah dokumen yang berhasil diperoleh jurnalis lepas, Amantha Perera menyebutkan, saat ini hampir seluruh wilayah di Provinsi Kegalle berada di bawah ancaman longsor, termasuk sembilan kabupaten yang ada.
Sementara itu, menurut ramalan cuaca Accuweather, hujan deras diperkirakan akan terus mengguyur bagian barat Sri Lanka hingga Kamis 19 Mei mendatang. Hujan deras dilaporkan juga terjadi di India -- mengguyur wilayah Chennai hingga Machilipatnam.