Sukses

Saksi: Saya Lihat Api di Langit Rute Pesawat EgyptAir Hilang

Saksi mata itu mengklaim sebagai seorang kapten yang tengah melaut di tengah perairan Mediterania, lokasi diduga pesawat EgyptAir hilang.

Liputan6.com, Kairo - Pihak otoritas EgyptAir mengatakan tim SAR militer Mesir telah menerima sinyal SOS dari alat darurat dalam pesawat nahas itu pada pukul 4.26 waktu Kairo.

Maskapai EgyptAir melanjutkan, militer Mesir kini mengerahkan angkatan laut untuk mencari posisi sinyal itu berada. Pencarian dibantu oleh Yunani yang menerbangkan C-130 Hercules dan pesawat pengintai.

Sementara itu, sumber dari Departemen Pertahanan Mesir tengah menginvestigasi keterangan saksi mata yang melihat kobaran api di langit.

 

Saksi mata yang mengklaim dirinya sebagai seorang kapten, mengaku tengah melaut di perairan Mediterania ketika melihat api 130 mil nautikal arah selatan Pulau Karpathos.

"Saya melihat kobaran api di langit," aku sang kapten kapal laut dalam Twitter-nya seperti dilansir dari Telegraph, Kamis (19/5/2016).

Ada 66 penumpang dan kru dalam pesawat EgyptAir yang hilang itu. Sebanyak 30 orang tercatat sebagai warga negara Mesir dan 15 lainnya dari Prancis. Sisanya dari Inggris, Chad, Irak, Belgia, Kuait, Arab Saudi, Portugis, Kanada dan Algeria.

Pesawat EgyptAir yang bertolak dari Bandara Charles de Gaulle Paris, Prancis, menuju Bandara Kairo, Mesir, dilaporkan menghilang dari radar pada Kamis dini hari waktu setempat.

Pesawat itu tengah mengudara di ketinggian 37.000 kaki dan menghilang 80 mil (sekitar 10 menit), sebelum memasuki wilayah udara Mesir. Penerbangan itu dijadwalkan meninggalkan Paris pada Rabu 18 Mei pukul 23.09 waktu setempat, untuk menempuh perjalanan sekitar 3 jam 45 menit.