Sukses

Pesawat EgyptAir MS804 Membelok dari Rute... Lalu Jatuh

Menteri Pertahanan Yunani merilis pernyataan pesawat EgyptAir MS804 membelok dan jatuh.

Liputan6.com, Paris - Hilangnya pesawat EgyptAir yang berangkat dari Bandara Charles de Gaulle, Prancis menuju Kairo menimbulkan berbagai spekulasi. Pesawat itu dilaporkan hilang kontak di atas Laut Mediterania.

Sementara itu Menteri Pertahanan Yunani merilis pernyataan pesawat EgyptAir MS804 membelok dari rute dan jatuh. Demikian seperti dikutip CNN, Kamis (19/5/2016).

Lebih lanjut disampaikan oleh pemerintah Yunani, pesawat jatuh dari ketinggian 27.000 kaki.

 



Sejumlah pihak seperti maskapai EgyptAir dan badan penerbangan sipil Mesir sudah melontarkan pernyataan yang meyakini pesawat itu jatuh di laut Mediterania - di antara Yunani dan Mesir. Demikian seperti dikutip Reuters.

Sementara itu pemerintah Yunani merilis pernyataan pesawat EgyptAir MS804 keluar dari jalur penerbangan sebelum hilang. Demikian seperti dikutip CNN.

Kepala badan penerbangan sipil Yunani mengatakan, mereka telah mencoba berkomunikasi dengan EgyptAir MS804 ketika pesawat itu masih berada di wilayah udara Yunani, namun menara pengawas tidak mendapat jawaban sebelum akhirnya pesawat itu menghilang dari radar.

Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail mengatakan, upaya pencarian masih terus dilakukan. Ia menilai terlalu dini membuat sebuah kesimpulan, termasuk kemungkinan keterlibatan teroris.

Salah seorang pejabat penjaga pantai Yunani mengatakan, hingga saat ini upaya pencarian belum membuahkan hasil.

EgyptAir MS804 dilaporkan hilang kontak dengan radar di atas Laut Mediterania, sekitar 280 km (175 mil) dari garis pantai Mesir pada pukul 02.45 pagi waktu setempat. Seharusnya pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Kairo pada pukul 03.15 pagi.

Pesawat hilang itu mengangkut 15 orang warga negara (WN) Prancis, 30 dari Mesir, 2 Irak, 1 Inggris, 1 Belgia, 1 Kuwait, 1 Arab Saudi, 1 Sudan, 1 Chad, 1 Portugis, 1 Algeria dan 1 WN Kanada. Dua penumpangnya diketahui adalah balita.

Hingga kini, kabar terkait penyebab hilangnya pesawat jenis Airbus A320-232 buatan tahun 2003 itu masih simpang siur.