Liputan6.com, Kairo - Vice Chairman pesawat EgyptAir, Ahmed Adel menyampaikan kabar terbaru terkait hilangnya burung besi tersebut. Dia mengatakan, puing yang ada di Laut Mediterania bukan bagian dari burung besi itu.
"Temuan serpihan itu setelah kami selidiki ternyata bukan bagian dari pesawat kami," sebut Adel seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/5/2016).
Baca Juga
"Oleh sebab itu, saat ini pencarian dan penyelamatan akan kami lanjutkan," kata dia.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Tim SAR dari Yunani mengatakan mereka menemukan pelampung dan beberapa plastik di Laut Mediterania. Mereka menduga barang-barang tersebut berasal dari EgyptAir MS804.
Pesawat EgyptAir MS804 dilaporkan hilang kontak dengan radar di atas Laut Mediterania, sekitar 280 km (175 mil) dari garis pantai Mesir pada Kamis pukul 02.45 pagi waktu setempat. Seharusnya pesawat itu dijadwalkan tiba di Bandara Kairo pada pukul 03.15 pagi.
Pesawat EgyptAir hilang itu mengangkut 15 orang warga negara (WN) Prancis, 30 dari Mesir, 2 Irak, 1 Inggris, 1 Belgia, 1 Kuwait, 1 Arab Saudi, 1 Sudan, 1 Chad, 1 Portugis, 1 Algeria dan 1 WN Kanada. Dua penumpangnya dilaporkan masih balita.