Liputan6.com, Toowoomba - Seorang remaja asal Toowoomba, Queensland akhirnya berhasil mencetak sejarah sebagai wanita termuda pertama asal Australia yang mampu menaklukkan Gunung Everest.
Alyssa Azar (19 thn) diketahui telah menghabiskan waktunya berusaha mendaki Gunung Everest dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga
"Kami ingin mengonfirmasi bahwa Alyssa berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Pencapaian ini merupakan hal yang ia idam-idamkan selama beberapa tahun ke belakang," demikian pernyataan salah satu temannya, Sonia Taylor melalui akun Facebook-nya, seperti dikutip Courier Mail, Minggu (22/5/2016).
Menurutnya, ini merupakan prestasi yang luar biasa dan seluruh keluarga beserta teman-temannya sangat bangga atas pencapaian Alyssa.
"Alyssa pantang mundur, semua ini terbukti dengan niat dan keberaniannya untuk berulang kali mencoba mendaki gunung tertinggi di dunia itu. Kendatipun dua bencana fatal menimpa dua ekspedisi pertamanya, ia menolak untuk jadikan itu hambatan," jelas Sonia.
Kepala Pemerintahan Queensland, Annastacia Palaszczuk turut mengungkap rasa bangganya kepada Alyssa.
"Alyssa adalah sosok yang menginspirasi kita semua," ungkapnya.
Seorang pendaki gunung senior, Alan Arnette menceritakan bahwa kondisi alam selama Alyssa dan tim-nya melakukan pendakian ke puncak Everest cukup mendukung.
Advertisement
"Angin tidak terlalu kencang, tidak ada curah hujan jadi tidak ada hambatan yang terlalu signifikan selain waktu yang harus ditempuh dan suhu udara yang sangat rendah yaitu -20 C dan bisa menurun ke -30 C," jelasnya seperti dilansir Brisbane Times.
Sebelumnya, Alyssa sempat melakukan pendakian dua tahun berturut-turut dengan harapan mencapai puncak gunung Everest.
Ekspedisi pertamanya dilakukan pada tahun 2014 di mana usianya masih 17 tahun. Usaha pertamanya merupakan sebuah perjuangan berat karena ia dihadapkan pada bencana longsor salju yang menewaskan setidaknya 16 orang pada saat itu.
Bencana pada tahun 2014 nampaknya tidak membuat ia trauma. Remaja itu justru termotivasi untuk melakukan pendakian kembali pada tahun 2015 kemarin.
Namun seperti tahun sebelumnya, bencana alam kembali menimpa area pegunungan tertinggi di dunia tersebut.
Pada kali kedua, Alyssa tidak dihadapkan dengan longsor salju, melainkan gempa kuat yang pada akhirnya menewaskan 18 pendaki. Hal ini secara signifikan menghambat prosesnya untuk mencapai puncak.
Setelah dua kegagalan, gadis berambut panjang itu tidak langsung menyerah. Kegagalan tersebut justru menantangnya hingga motivasinya kian meningkat dan terjadilah ekspedisi ketiga di mana ia akhirnya berhasil dan masuk dalam sejarah Australia.