Liputan6.com, Kairo - Sebuah rekaman suara antara pilot EgyptAir MS804 dengan air traffic controller (ATC) -- pengatur lalu lintas udara di Zurich, Swiss, menunjukkan bahwa sebelum pesawat hilang dari radar keadaan di kokpit tampak baik-baik saja.
Dikutip dari Belfast Telegraph, Minggu (22/5/2016), pilot EgyptAir MS804 Mohamed Saeed Shaqeer diketahui sempat salah mengucap salam kepada petugas ATC.
Baca Juga
Entah bermaksud bergurau atau tidak, namun peristiwa salah ucap itu terjadi saat tengah malam waktu setempat, sekitar 2,5 jam sebelum ATC Yunani hilang kontak dengan pesawat.
Advertisement
"EgyptAir 804, kontak Padova 1-2-0, desimal 7-2-5, selamat malam," ujar ATC di Zurich.
"This is 0-7-2-5 Padova kontrol. 8-0-4. Terima kasih banyak. Selamat pagi, er, selamat malam," balas pilot EgyptAir MS804.
Data rekaman yang bocor tersebut diambil dari www.liveatc.net, yakni sebuah situs yang menyediakan siaran langsung dari ATC seluruh dunia.
Dalam rekaman itu terdengar pilot EgyptAir menghubungi pengatur lalu lintas Zurich pada Rabu malam, sebelum dialihkan ke ATC Padua di Italia.
Baca Juga
Pihak berwenang Yunani mengatakan, MS804 memasuki wilayah Yunani pada pukul 2.24 pagi waktu setempat. 24 menit kemudian, ATC berkomunikasi dengan pilot yang terdengar bersemangat dan mengucapkan 'terima kasih' dalam bahasa Yunani.
Sementara itu pihak berwenang mengatakan, terlalu dini untuk menyimpulkan apa yang terjadi dengan pesawat tersebut. "Seluruh hipotesis akan dipelajari," ujar Menteri Luar Negeri Prancis.
Otoritas Prancis juga mempertanyakan staf yang memiliki akses ke pesawat EgyptAir, termasuk petugas kebersihan di Bandara Charles de Gaulle.
Salah satu spekulasi menyebutkan, sebuah bom telah diletakkan di dalam MS804 ketika pesawat masih berada di landasan di Paris, atau pemberhentian sebelumnya di Kairo atau Tunis.
Sementara itu, dari data penerbangan EgyptAir ditemukan petunjuk baru bahwa ada indikasi 'smoke alerts' atau lampu peringatan pendeteksi asap beberapa saat sebelum MS804 hilang kontak di Laut Mediterania.
Melalui data dari Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS), sebuah sistem komunikasi yang menjadi wadah untuk pengiriman pesan antara pesawat yang sedang mengudara dan pihak di darat, lampu peringatan itu terdeteksi dari kamar mandi di belakang ruang pengemudi pesawat.
Pada 21 Mei 2016, Militer Mesir mempublikasikan gambar barang yang ditemukan dalam pencarian pesawat Egypt Air yang hilang di Laut Mediterania.
Barang-barang yang ditemukan itu antara lain bagian dari kursi dan benda yang memiliki logo EgyptAir.
Foto yang diunggah di laman Facebook juru bicara Pasukan Bersenjata Mesir, Brigadir Jenderal Mohammed Samir, menunjukkan adanya rompi pelampung, bagian dari badan pesawat, koper, dan sejumlah barang lain berlogo maskapai Mesir itu.
Brigjen Samir kemudian juga memposting sebuah video yang menunjukkan bagian dari karpet biru, sabuk pengaman, sebuah sepatu, dan tas tangan berwarna putih.