Liputan6.com, Baghdad - Militer Irak mengatakan, tengah bersiap-siap untuk merebut kembali Falluja -- sebuah kota di Provinsi Al Anbar yang terletak sekitar 69 km di sebelah barat Baghdad, di tepi Sungai Eufrat.
Warga yang tidak bisa mengungsi diminta untuk menaikkan bendera putih demi menandai lokasi mereka.
"Pasukan militer meminta warga untuk segera meninggalkan Falluja melalui rute aman yang akan segera diumumkan," demikian disampaikan sebuah televisi pemerintah seperti dikutip Reuters, Minggu (22/5/2016).
Baca Juga
Â
Advertisement
Baca Juga
Falujja merupakan kota pertama di Irak yang jatuh ke tangan ISIS pada Januari 2014 lalu atau tepatnya enam bulan sebelum kelompok itu menyapu sebagian besar Irak dan negara tetangganya Suriah.
Kota Falluja memiliki populasi pra-perang 300.000 jiwa. Kota ini dikepung oleh pasukan Irak dan koalisi milisi Syiah yang dikenal dengan nama Hashid Shaabi.
Bagi penganut Sunni, Falluja yang memiliki julukan 'City of Minarets and Mother of Mosques' merupakan kota penting. Sementara bagi Irak sendiri, kota itu adalah sebuah identitas.
Serangan pasukan Amerika Serikat (AS) terhadap Al Qaeda pada tahun 2004 telah memorak-morandakan kota itu.