Liputan6.com, Hanoi- Lawatan Presiden AS Barack Obama ke Vietnam selama tiga hari sejak tanggal 23 Mei hingga 25 Mei besok berisi sejumlah agenda penting yang akan menjadi tonggak sejarah peningkatan hubungan baik antara kedua negara.
Baca Juga
Tidak hanya mengambil langkah besar untuk mencabut seluruh embargo senjata terhadap Vietnam secara resmi, Presiden Obama dalam pidatonya saat konferensi pers bersama Presiden Vietnam Tran Dai Quang juga menyebutkan bahwa AS ingin membantu universitas-universitas di Vietnam berkembang lebih maju.
“Sejumlah ahli teknologi dan akademikus AS, seperti Intel, Oracle, dan Arizona State University bersedia untuk membantu universitas-universitas di Vietnam melalui jasa training atau pelatihan di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika,” kata Obama pada Senin, 23 Mei 2016, seperti dikutip dari The Arizona Republic Central, Selasa (24/5/2016).
Advertisement
Obama menjelaskan bahwa pihak Arizona State University akan melatih delapan profesor dari beberapa universitas di Vietnam perihal cara mengajar jurusan teknik yang berkualitas. Selain itu, ia juga menyebutkan kerja sama di bidang pendidikan untuk medis.
“Harvard Medical School, Johnson & Johnson dan GE juga turut berpartisipasi dalam upaya pelatihan di bidang medis agar universitas kedokteran di Vietnam bisa berkembang lebih pesat dan bekerja lebih efektif dari sebelumnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Obama tak hanya mencabut pelarangan penjualan perlengkapan militer, tetapi juga wisata kuliner bersama pembawa acara Parts Unknown di CNN, Anthony Bourdain.
Anthony mentraktir Presiden Obama jajanan murah seperti mi khas Vietnam dan bir dengan harga total hanya US$ 6 atau Rp 82 ribu untuk dua orang di sebuah restoran kecil di kota Hanoi, Vietnam.
Rencananya, episode eksklusif dengan Presiden Obama akan ditayangkan pada bulan September nanti.