Sukses

Hebat, Kota Paris Membangun Jalan Layang Khusus Sepeda

Pemerintah kota Paris berupaya menyediakan rute aman sepanjang 45 km khusus untuk sepeda dalam beberapa tahun ke depan.

Liputan6.com, Paris - Beberapa tahun belakangan ini, sejumlah kepala daerah di Indonesia mencoba memberi ruang lebih besar kepada para pengguna sepeda di jalan-jalan raya. Misalnya, di kota Jakarta telah bermunculan sejumlah jalur khusus sepeda.

Sayangnya, seperti pengamatan Liputan6.com di kawasan Kebayoran Baru (Jakarta Selatan), kebanyakan keberadaan jalur sepeda itu dilanggar oleh pengguna kendaraan bermotor milik pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Mobil-mobil yang rata-rata terbilang mewah malah menjadikan jalur khusus sepeda sebagai tempat parkir. 


Dikutip dari The Local pada Kamis (26/5/2016), hal sebaliknya justru terjadi di Paris, ibukota Prancis. Paris baru saja meresmikan segmen pertama "jalan layang sepeda" sepanjang 600 meter di dekat Bastille. Kawasan Bastille terletak di pusat kota.

Jalan layang khusus sepeda yang pertama kalinya di Prancis ini 30 persen lebih luas daripada jalur sepeda biasa. Nantinya diharapkan agar jalan-jalan layang ini akan semakin tersebar di kota.

Suasana bersepeda di kota Paris, Prancis. (Sumber AFP via The Local)

Jalan layang ini dibuka kira-kira seminggu lalu, sebagai awal Jejaring Cepat untuk Sepeda (Express Bike Network) yang bertujuan menyediakan rute aman sepanjang 45 km khusus untuk sepeda dalam beberapa tahun ke depan. Maksudnya agar warga makin gemar bersepeda.

Jalan layang selebar 2 meter ini dibangun sepanjang sumbu utara-selatan dan timur-barat di kota Paris, di sepanjang sungai Seine. Nantinya, jalan layang akan menghubungkan Bois de Vincennes dengan Boulogne.

Jalan layang ini terpisah dari lalu lintas biasa untuk memastikan keselamatan pengendara sepeda dan cukup lebar supaya pengendara sepeda bisa mendahului pengendara lainnya, jika perlu.

Anne Hidalgo, Walikota Paris, bahkan dengan bangga mengunggah peta jalan layang khusus sepeda itu melalui akun Twitter miliknya:

Peta jalur cepat sepeda yang disebut dengan Express Bike Network di kota Paris. (Sumber akun @Anne_Hidalgo via Twitter)

Pada April lalu, Pemerintah Kota (pemkot) menggelontorkan dana sekitar 150 juta euro (Rp 2,3 triliun) untuk menjadikan Paris sebagai ibukota bersepeda sebelum 2020. Sasarannya adalah menggandakan jumlah jalur sepeda, meraih rute aman sepanjang 1400 km dalam jangka waktu 5 tahun ke depan dari panjang sekarang yang hanya 700 km.

Selain penciptaan jalan layang, rencana tersebut menyertakan pembuatan 10 ribu rak baru untuk parkir sepeda. Pejabat pemkot juga mencari cara memperkenalkan sepeda listrik bagi mereka yang bepergian dari tempat jauh atau melewati kawasan berbukit ketika bepergian di sekitar Paris.

Pemkot menjanjikan percepatan proyek dalam setengah tahun terakhir pada 2016 dan selama 2017 supaya dapat mencapai sasaran. Dilaporkan ada 225 ribu perjalanan bersepeda setiap hari di ibukota, tapi itupun hanya sekitar 5 persen dari keseluruhan lalu lintas.

Pemkot berhadap dapat meningkatkan pemakaian sepeda hingga mencapai 15 persen lalu lintas dalam 4 tahun ke depan. Bagaimana dengan kota-kota di Indonesia?

Di kawasan Kebayoran Baru (Jakarta Selatan), kebanyakan keberadaan jalur sepeda itu dilanggar oleh pengguna kendaraan bermotor milik pribadi, baik roda dua maupun roda empat.