Seperti Ini Kediaman Obama Setelah Meninggalkan Gedung Putih

Liputan6.com, Washington D.C. - Tampak luar, rumah itu tidak terlihat seperti kediaman warga AS pada umumnya, lebih klasik dan bergaya seperti bangunan khas Eropa.

Bangunan itu didirikan pada tahun 1928, memiliki sembilan kamar tidur, dan delapan kamar mandi. Kediaman klasik itu kemudian dijual pada tahun 2014 seharga lebih dari US$ 5 juta atau Rp 68 miliar.

Menurut laporan yang dikutip dari CNN, Jumat (27/5/2016), bangunan milik Joe Lockhart -- sekretaris pers Gedung Putih di bawah mantan Presiden Bill Clinton -- di kawasan Kalorama DC, Washington, akan disewa oleh Presiden Barack Obama setelah masa jabatan kepresidenannya habis pada 2017 mendatang.

Orang Nomer Satu AS itu mengatakan, akan menetap di Washington setelah meninggalkan Gedung Putih yang beralamat di 1600 Pennsylvania Avenue itu.

"Kami akan tinggal di DC selama beberapa tahun. Menjelang Sasha (putri bungsu Obama) tamat sekolah. Pindah sekolah di tengah semester? Berat," kata Obama.

Rumah yang akan dihuni Obama itu, merupakan bangunan bata Tudor seluas 8.200 kaki atau 762 meter kubik. Disewakan dengan harga US$ 22 ribu atau Rp 299 juta per bulan, seharga US$ 7 juta atau Rp 95 miliar jika dijual.

Bangunan itu memiliki ruang tamu dan ruang makan 'wah', ruang bawah tanah dan kamar tambahan -- akan sangat berguna bagi karena ibu Michelle Obama tinggal bersama mereka.

Ketika pertama kali masuk ke dalam daftar rumah dijual, bangun tersebut dijuluki sebagai 'renovasi cermat', dengan ruang tamu yang indah dan anggun, teras dengan taman yang luas, dan halaman yang bisa memuat 8-10 kendaraan.

Bangunan tersebut terletak di lingkungan kedutaan kelas atas, bersebelahan dengan kediaman mantan anggota kongres dan Duta Besar Prancis -- berjarak dua mil dari Gedung Putih dan setengah mil dari kediaman Bill dan Hillary Clinton.

Bagi para mantan presiden, agen rahasia Secret Service akan ditugaskan untuk melindungi keluarga Obama. Kediaman mereka akan di observasi terlebih dulu, untuk melihat potensi bahaya yang ada -- dan para agen akan membuat beberapa perubahan pada bangunan rumah.

"Kami akan mengevaluasi seluruh aspek. Tidak hanya tetangga, tapi juga jalan, dan taman di seberang jalan," kata Anthony Chapa, mantan Asisten Direktur Secret Service.

Menurut Chapa, jendela dan pintu akan diganti menjadi anti peluru, mengurangi semak-semak, pencahayaan yang lebih terang, dan beberapa peralatan pemantau.

"Akan ada agen yang ditugaskan untuk mengawasi sepanjang waktu. Menjaga keamanan," kata dia.

Mantan asisten direktur itu juga mengatakan, hal tersebut mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi tetangga. Namun, mereka setidaknya aman.