Sukses

Obama, Istri, dan Pemimpin Dunia Cemaskan Donald Trump

Presiden Obama menyebut pemimpin dunia cemas atas Trump. Sementara sang istri mengajurkan anak sekolah tak boleh memilih orang yang egois.

Liputan6.com, Nagoya - Presiden Barack Obama menyampaikan pernyataan mengejutkan di Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok G7. Dia mengatakan, dalam pertemuan itu, para pemimpin dunia membicarakan mengenai Donald Trump.

"Pemimpin dunia yang berbicara dengan saya 'resah' oleh keberadaan Donald Trump sebagai kandidat dalam pemilihan presiden tahun 2016," sebut Obama seperti dikutip dari Voice of America, Jumat (27/5/2016).

[Obama ](2517003/ "")mengatakan, para pemimpin dunia menyatakan keheranannya atas Trump. Terutama soal ucapan-ucapan kontroversialnya.

"Pemimpin dunia lainnya tidak tahu bagaimana menanggapi pernyataan Trump, yang menunjukkan ketidaktahuan mengenai masalah-masalah dunia, atau sikap sombong, dan keinginan mendapat tanggapan di Twitter atau menjadi pokok berita,” papar Obama.

Mantan Senator dari Negara Bagian Illinois mengaku tak heran kenapa pemimpin dunia menyorot Trump. Pasalnya, Amerika Serikat berada di jantung tatanan internasional.

Trump sampai saat ini terus mendominasi kontes nominasi calon presiden dari partai Republik. Hal ini di luar dugaan. Sebab, pengusaha properti itu tak punya pengalaman di dunia politik.

Dalam masa kampanyenya, Trump kerap dihujani kritik. Kecaman datang disebabkan pernyataan-pernyataan kontroversialnya mengenai imigran Hispanik dan Muslim.

Tak cuma itu, juga pernah menyerukan penarikan pasukan Amerika dari Jepang dan Korea Selatan dan mempersenjatai negara-negara tersebut dengan senjata nuklir untuk menghadapi ancaman Korea Utara.

Selain Obama, sang istri Michelle, secara tak langsung juga melemparkan kritik kepada Trump. Dia menyatakan, anak-anak sekolah di AS tidak disarankan untuk memilih pemimpin yang menganjurkan untuk jadi egois.

"Kalian tidak perlu jadi Ibu Negara untuk menyampaikan ini. Yang kamu perlu lakukan adalah mengikuti berita dan mengetahui apa yang sedang terjadi saat ini. Beberapa suara dalam pembicaraan nasional kita mengatakan bangkit dan lawan semua orang, itu adalah cara untuk hidup di sekolah," sebut Michelle.

"Mereka menyuruh kita menjadi egois. Orang yang menyerukan hal itu tak pantas mendapat dukungan dari kita," tegasnya.