Liputan6.com, London - Seorang naturalis yang juga presenter televisi, Chris Packham menganjurkan anak-anak untuk makan kecebong. Menurutnya, hal itu dapat membuat mereka dekat dengan alam.
Packham sendiri pernah melakukan hal serupa semasa kecilnya. Ia mengaku menelan beberapa hewan amfibi -- menggambarkan rasa hewan-hewan itu seperti pasir. Kini, pria itu mendorong anak muda untuk mengikuti apa yang pernah dilakukannya.
Baca Juga
Anjuran untuk makan kecebong itu ia sampaikan dalam Hay Festival di mana ia sedang mempromosikan memoar-nya, Fingers in the Sparkle Jar. Makan kecebong menurut Packham dapat menanamkan sebuah semangat untuk hidup.
"Yang dapat saya katakan adalah baca buku dan tahun berikutnya ambil sebuah sendok kecil dan ambil kaleng lalu korbankan satu atau dua (kecebong). Jika ingin semangat hidup yang lama seperti yang saya miliki korbankan beberapa nyawa kecebong -- yang tumbuh dalam jumlah besar --bukan hal buruk untuk dilakukan," ujar Packham seperti dikutip Daily Mail, Selasa (31/5/2016).
Presenter BBC untuk program Two show Springwatch itu pun menjelaskan tentang rasa makhluk air yang ditelannya itu kepada mereka yang hadir.
"Mereka seperti pasir dan sulit untuk digigit karena licin di lidah. Saya ingat sensasi kecebong di lidah saya, menggeliat," jelasnya.
Packham mengakui, kecebong itu memiliki sesuatu yang membuatnya ketagihan meski ia sendiri tidak bisa menjelaskannya.
"Alasan kecebong cukup menyenangkan untuk dimakan dan membuat ketagihan adalah mereka memiliki rasa yang cukup sulit dijelaskan -- tidak ada rasa untuk menjelaskannya. Kamu ingin rasanya seperti ayam atau seperti sesuatu yang lain -- tapi faktanya tidak," ujar pria berusia 55 tahun itu.
Kepada The Times, Packham mengatakan anak muda yang kesulitan dekat dengan alam disebabkan karena mereka tidak dibiarkan bereksplorasi dan menyentuh berbagai hal dengan tangan mereka.
Menurut Packham yang juga berkampanye untuk hak-hak binatang itu, mengumpulkan, membaui dan memakan kecebong adalah bagian dari mengembangkan sebuah 'afinitas yang mengakar di mana itu akan bertahan seumur hidup'.
Packham sendiri tidak menyertakan penelitian ilmiah terkait dengan anjurannya itu.
Advertisement