Liputan6.com, Cincinnati - Sosok kedua orangtua Isaiah, balita usia 4 tahun yang jatuh ke dalam kandang gorila di Kebun Binatang Cincinnati, Ohio kini sudah dipublikasikan. Dalam foto tersebut, sang ayah, Deonne Dickerson dan ibu bocah itu, Michelle Greg mengenakan hoodie dan jersey berwarna merah.
Baca Juga
Mereka berdua langsung menjadi sorotan publik, setelah video insiden anaknya jatuh ke parit di dalam kandang gorila tersebar luas di sejumlah media sosial sejak Minggu 29 Mei 2016. Setelahnya, mereka pun mendapat ancaman lewat sosial media seperti Twitter.
Beberapa orang mengancam membunuh mereka atas kematian si gorila.
Advertisement
"Bagaimana kalau kita habisi orangtua yang lalai itu, karena mereka secara tidak langsung adalah penyebab kematian sang gorila," tulis salah seorang pengguna Twitter, seperti dikutip dari Metro UK, Rabu (1/6/2016).
Lalu ada yang menuliskan, "Lindungi sang gorila, bunuh kedua orangtua balita yang lalai."
Ancaman kian banyak ditujukan kepada orangtua bocah Isaiah.
Video insiden tersebut bahkan menyedot perhatian dunia dan hingga kini masih menjadi buah bibir masyarakat.
Dalam rekaman tersebut, terlihat adegan mengerikan di mana sang gorila yang bernama Harambe terlihat tengah menyeret kaki Isaiah dua kali berturut-turut menuju bagian sudut parit kandang. Banyak orang yang menyaksikannya prihatin.
Terselamatkannya Isaiah justru merubah fokus keprihatinan masyarakat kepada gorila jantan berusia 17 tahun, Harambe. Primata yang tewas setelah penembak jitu membidiknya dengan senapan.
Kritikan pedas pun harus ditelan pihak Kebun Binatang Cincinnati, karena ketidaksetujuan atas keputusan menembak mati bukan membius hewan tersebut.
Dianggap Tak Bertanggungjawab
Kasus itu pun akhirnya melebar. Kedua orangtua Isaiah, Michelle Gregg dan Deonne Dickerson dipandang sebagai sosok kurang bertanggung jawab karena lalai dalam memperhatikan anaknya sampai bisa terjatuh ke kandang gorila.
Menanggapi komentar negatif masyarakat, sang ibu korban tak tinggal diam. Melalui laman Facebook-nya, Michelle pertama-tama melontarkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang sudah turut mendoakan keselamatan anaknya.
"Accidents happen,"Â tuturnya saat menjelaskan bahwa kasus seperti ini bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan kepada siapa saja seperti dikutip dari The Independent.
"Masyarakat terlalu cepat menghakimi kelalaian orangtua mengawasi anaknya. Kalau orang mengenal saya, mereka akan tahu bagaimana saya mengawasi anak-anak secara ketat," sambungnya.
Sebelumnya, Michelle diduga terancam dikenai dakwaan secara pidana setelah lebih dari 100 ribu orang menandatangani petisi yang menyerukan sang ibu diselidiki lebih lanjut terkait kelalaiannya dalam memperhatikan anak.