Liputan6.com, Jakarta - Melakukan perjalanan jauh menggunakan transportasi udara memang lebih menghemat waktu dan tenaga, dibandingkan transportasi darat dan laut.
Walaupun begitu, terkadang penerbangan jarak jauh juga melelahkan bagi para penumpang, apalagi awak kabin pesawat yang harus tampil prima, dengan senyum mengembang, melayani pemakai jasa maskapai.
Baca Juga
Awak kabin pesawat mempunyai tugas untuk memastikan semua penumpang maskapai penerbangan mereka, sampai ke tempat tujuan dengan selamat.
Advertisement
Namun, tahukah Anda di mana para pramugara dan pramugari beristirahat, setelah menyediakan makanan dan minuman kepada penumpang?
Baca Juga
Dikutip dari Daily Mail, Kamis (2/6/2016), kebanyakan Boeing 777Â dan 787, memiliki tangga 'rahasia' yang akan menuntun pada sebuah ruang kamar tidur tanpa jendela, yang dikenal dengan sebutan Crew Rest Departments (CRDs) atau kamar tidur awak kabin.
Kebanyakan penumpang tidak akan menyadari tangga sempit yang tersembunyi di balik sebuah pintu. Untuk membuka pintu tersebut, dibutuhkan sebuah kunci atau kode.
Setelah membuka akses tersembunyi tersebut, terlihat jejeran tempat tidur para awak kabin, terletak tepat di atas kabin penumpang kelas utama.
Ukuran dan bentuk tempat peristirahatan itu berbeda-beda, tergantung pada bentuk pesawat.
Contohnya, pesawat American Airline Boeing 777 300, dilengkapi sekitar enam hingga sepuluh tempat tidur. Masing-masing tempat menyediakan ruang untuk meletakkan barang-barang milik awak kabin, selama penerbangan.
Model pesawat ini juga dilengkapi dengan kamar pilot, di tempat yang berbeda.
Di dalam tempat istirahat pilot itu terdapat dua tempat tidur, dua kursi kelas bisnis, serta kamar mandi.
Beberapa kamar dilengkapi dengan selimut, bantal, baju tidur, dan tirai tebal yang meredam suara awak lainnya.
"Pada Boeing 747, tempat tidurnya berjejer, sedangkan Boeing 777 terasa seperti berada di peti mati. Tapi selama ada selimut dan bantal, aku bisa nyaman," kata seorang pramugari British Airways.Â
Dia juga mengatakan, kadang para awak kabin menggunakan bantal dan selimut, yang tidak digunakan, dari kelas bisnis.Â
"Kadang aku membawa baju tidur sendiri," kata dia.
Banyak cara dilakukan oleh para awak kabin untuk beristirahat dengan nyaman. Beberapa bahkan membawa boneka kesayangannya, untuk menemani tidurnya.Â
"Kami mencoba membuat tempat itu senyaman mungkin. Tapi, tetap saja susah tidur," kata dia.Â
Â