Sukses

Ajaib, Jantung Muhammad Ali Berdenyut 30 Menit Setelah Meninggal

Jantung sang petarung tetap berdenyut bahkan setelah organ-organ lain mulai gagal.

Liputan6.com, Scottsdale - Kisah ajaib menyelimuti kepergian Muhammad Ali. Menurut putrinya, Hana Ali, jantung sang ayah tetap berdenyut bahkan setelah organ-organ tubuhnya mulai gagal bekerja.

Dikutip dari Asia One pada Senin (6/6/2016), legenda tinju itu tetap menjadi petarung gigih bahkan hingga akhir hayatnya. Hana Ali menjelaskan melalui media sosial bahwa jantung ayahnya tetap berdenyut selama kira-kira 30 menit setelah organ-organ lainnya mulai gagal. 

Pria yang 3 kali menjadi juara dunia kelas berat meninggal dalam usia 74 tahun pada Jumat 3 Juni lalu karena gegar septik setelah ia menderita penyakit Parkinson’s selama 32 tahun lamanya.

Setelah ia meninggal dunia, Hana menuliskan momen-momen terakhir sang juara, "Semua organ tubuhnya telah gagal tapi JANTUNG tidak mau berhenti. Selama 30 menit… jantungnya tetap berdenyut," tulis sang putri.

"Tidak ada yang pernah menyaksikan hal seperti ini. Sungguh suatu bukti tentang kekuatan semangat dan kehendaknya!" imbuh sang putri.

Hana juga menjelaskan bahwa keluarga Muhammad Ali ada di sekelilingnya ketika ia meninggal dunia. Mereka memeluk, menciumi, memegang tangannya, dan berzikir dalam doa Islam ketika organ-organ tubuhnya mulai gagal.

Hana melanjutkan, "Kami semua berusaha untuk tabah dan berbisik ke telinganya, 'Kamu boleh pergi sekarang. Kami akan baik-baik saja. Kami mencintaimu. Terima kasih. Kamu boleh pulang kepada Tuhan sekarang'".

Kematian Muhammad Ali mengundang rasa duka di Internet dan para penggemar di seluruh dunia mengenang bakatnya yang luar biasa dan pandangannya yang blak-blakan.