Sukses

Pasangan Ini Jatuh Cinta dan Menikah di Restoran Cepat Saji

Jauh sebelum resepsi pernikahan yang berlangsung di restoran siap saji, pasangan ini bertemu pertama kalinya juga di restoran serupa.

Liputan6.com, Hertforshire - Kencan pertama tidak harus di tempat mewah atau terlalu istimewa. Bahkan, kencan pertama di restoran siap saji (fast food) pun bisa membawa pasangan ke jenjang pernikahan--yang juga dilakukan di restoran siap saji.

Dikutip dari Daily Mail pada Senin (6/6/2016), Joseph Shapton (34) dan istrinya yang bernama Louise (33) mengundang 30 tamu ke suatu restoran siap saji di Hertforshire, Inggris, guna menghadiri pernikahan mereka. 

Kisah ini juga bermula di restoran siap saji. Pasangan ini melakukan kencan pertama di restoran siap saji pada 2012. Sejak saat itu, mereka melakukan kencan makan siang 3 kali seminggu di sana.

Namun demikian, pasangan itu mengaku bahwa gagasan melangsungkan pernikahan di tempat tidak biasa ini justru datang dari putri mereka, Sarah-Lea yang masih berusia 3 tahun.

Reaksi tamu juga beragam. Louise mengatakan, "Beberapa tamu menganggapnya cemerlang, sedangkan sejumlah lainnya tadinya menganggap kami sudah gila, tapi kemudian mengerti."

"Kami ingin Sarah-Lea sebisa mungkin terlibat dan ketika ia bilang ia menginginkan kami melangsungkan resepsi di McDonald's, kami pikir, 'Mengapa tidak?'"

"Sungguh suatu gagasan yang tidak biasa dan kami akan selalu mengenangnya. Makanannya enak juga, jadi apakah yang menghalangi?"

Jauh sebelum resepsi pernikahan yang berlangsung di restoran siap saji, pasangan ini bertemu pertama kalinya juga di restoran demikian. (Sumber James Linsell-Clark/SWNS via Daily Mail)

Pasangan itu bertemu pertama kalinya pada Mei 2014 ketika sedang makan bersama dengan teman-teman. Pandangan mereka saling bertemu saat itu, lalu mereka melakukan kencan pertama beberapa hari kemudian di McDonald's lagi.

Pasangan itu meneguhkan ikatan pernikahan di Kantor Pencatatan Hatfield pada Sabtu lalu, sebelum bergegas ke McDonald's. Bahkan kue pengantin juga di dihiasi dengan 'burger' dan 'chips'.

Joseph, nahasiswa jurusan hortikultura, menambahkan, "Ketika Louise memberitahukan apa yang ia inginkan, saya menyetujui saja. Orang-orang hadir, memesan, dan mendapatkan makanan mereka. Setidaknya, mereka menyantap apa yang mereka suka."

Setiap kali mereka bersantap di restoran siap saji, Louise dan Joseph sama-sama memesan paket Big Mac. Louise meminta lebh banyak saus dan acar. Jangan heran jika sajian pernikahannya pun sama.

Paket pesanannya mengandung 947 kalori dan ada lebih dari setengah asupan harian lemak yang dianjurkan. Semua masuk hanya dalam satu kali makan.

Jauh sebelum resepsi pernikahan yang berlangsung di restoran siap saji, pasangan ini bertemu pertama kalinya juga di restoran demikian. (Sumber James Linsell-Clark/SWNS via Daily Mail)

Tapi mereka tidak merasa ada masalah dengan seringnya menyantap makanan siap saji. Mereka juga menjaga anak mereka agar diet.

Louise sendiri terdaftar sebagai difabel karena mati rasa pada kaki-kakinya akibat diabetes tipe 2 yang biasanya berkaitan dengan obesitas. Ia mengatakan, "McDonald's tidaklah seburuk yang disangka orang. Saya makan Big Mac yang mengandung protein dan tidak selalu menghabiskan kentangnya."

"Kami hanya menyantapnya kira-kira 3 kali seminggu dan menikmatinya. Apa salahnya?"

Mereka sekarang merencanakan berbulan madu di taman tema Chessington World of Adventures di Surrey dan memastikan ada McDonald's berjarak kurang dari 3 km jauhnya.

Ketika ditanya apakah terpikir restoran siap saji lain untuk menjadi tempat resepsi, Louise menjawab, tidak.

Pasangan ini bukanlah yang pertama kalinya di Inggris yang melangsungkan resepsi pernikahan, walaupun resepsi di tempat itu biasanya digelar oleh para karyawan.