Liputan6.com, Novosibirsk - Lubang yang menganga di Siberia itu punya reputasi mistis. Kawah Batagaika, namanya, dijuluki 'gerbang menuju dunia bawah tanah' -- tempat misterius yang konon dihuni makhluk-makhluk mengerikan.
Liang raksasa sepanjang 1 km dan sedalam 100 meter itu kali pertama muncul pada tahun 1960-an,
di area hutan binasa dari pepohonan akibat digunduli manusia. Â
Laju penurunan tanah dipercepat dengan kenaikan temperatur yang melelehkan permafrost atau tanah beku.
Â
Baca Juga
Ketika permafrost meleleh, kawah itu kian membesar -- yang diperparah dengan banjir.
Penduduk Yakutia di sekitarnya tak berani mendekat, mereka ketakutan setelah mendengar suara dentuman mirip bom dari jurang dalam itu. Entah apa, kala itu mereka tak punya petunjuk.
Rumor pun menyebar liar. Warga Yakutia menganggap kawah itu sebagai pintu masuk ke dunia bawah tanah, demikian dilaporkan Siberian Times.
Dentuman yang bikin bergidik banyak orang bisa dijelaskan secara ilmiah, itu dipicu tanah yang berjatuhan ke kawah tersebut.
Advertisement
Namun, meski dari sisi mistis terbantahkan, para ilmuwan mengatakan, ada sisi lain yang lebih mengerikan.
Para ilmuwan mengatakan, situs tersebut menyimpan rahasia masa lalu Bumi, karena tanah yang ditemukan di sana berasal dari masa 200 ribu tahun lalu -- yang dapat menguak perubahan lingkungan yang terjadi selama ini.
Hingga kini, Kawah Batagaika melebar lebih dari 15 cm tiap tahunnya.
Tak hanya itu, ia terus memproduksi gas dalam tingkatan berbahaya. Ilmuwan bahkan menyebutnya sebagai 'lonceng peringatan' bagi dunia.
Tak hanya di Siberia, para ahli memperingatkan, sinkhole atau lubang runtuhan -- yang muncul secara alami -- akan makin sering dijumpai di lokasi lain di Bumi, khususnya di area-area yang lebih dingin di planet ini.
Kawah Batagaika berada di wilayah terpencil di Siberia, yang terletak 676 km utara Yakursk -- adalah salah satu area terdingin di dunia. Para ahli yakin, kawah tersebut kian dalam seiring laju perubahan iklim.
Profesor Julian Murton, ahli geologi dari University of Sussex kepada Independent mengatakan, melelehnya permafrost harus menjadi perhatian. Sebab, tanah beku itu mengandung metana dalam jumlah besar -- yang bisa menghangatkan Bumi lebih lanjut.
"Ketika iklim menghangat -- saya kira tak ada keraguan soal itu -- laju pencairan permafrost akan meningkat dan meningkatkan pembentukan fitur 'thermokarst' tersebut.
"Akan lebih banyak turunan dan rekahan, lebih banyak erosi di permukaan tanah," kata dia.
Sementara itu, Dr Christopher Fogwill, ARC Future Fellow di University of New South Wales mengatakan, yang harus dikhawatirkan adalah pelepasan gas metana dari wilayah permafrost.
Dia menambahkan, Kawah Batagaika adalah jenis sinkhole permafrost yang terbentuk setelah pingo -- gundukan tanah tertutup yang terbentuk di Kutub Utara dan daerah subarktik -- runtuh.
Dr Fogwill berbeda pendapat dengan senjumlah ilmuwan yang mengaitkan sinkhole jenis itu dengan pemanasan global. Menurutnya lubang itu terbentuk secara alami. "Tak ada hal yang aneh," kata dia.
Terus mencairnya es, atau lapisan es yang mencair, membantu menciptakan lubang besar tersebut.
"Arktik merupakan salah satu daerah dengan laju pemanasan tercepat di Bumi," kata dia.
"Namun, lubang itu bukan satu-satunya masalah. Bukan hanya lubang itu yang melepaskan namun seluruh tanah di sekitarnya."
Lantas, apakah kita harus takut?
Menurut Dr Fogwill, ya dan tidak.
"Mencairnya permafrost tentu jadi masalah karena meningkatkan metana yang dihasilkan di area tersebut."
Dr Fogwill mengatakan, lubang-lubang semacam itu bukan kali pertamanya terbentuk di Rusia.
'Gerbang Neraka'
'Gerbang Neraka'
Pada 2014, 3 kawah terbentuk, satu di Semenanjung Taymyr dan dua lainnya di Yamal -- yang berarti 'akhir dunia' -- dalam bahasa penduduk asli Nenets.
Spekulasi pun berseliweran: Apakah kawah itu bekas hantaman meteor, nuklir, disebabkan UFO, invasi alien, atau pertanda pemanasan global.
Namun, para ahli dari Trofimuk Institute of Petroleum-Gas Geology and Geophysics di Novosibirsk punya penjelasan ilmiah. Mereka yakin lubang itu terbentuk dari ledakan gas bawah tanah.
Daerah tersebut terkenal karena cadangan gas yang sangat besar.
Sementara itu, di Turkmenistan, terdapat kawah besar yang disebut 'Gateway to Hell' -- Gerbang Neraka yang membara selama lebih dari empat dekade.
Lubang yang terletak di ladang gas alam itu sama sekali tak ada kaitan dengan permafrost yang meleleh.
Kawah itu terbentuk akibat kesalahan para geolog pada tahun 1971 lalu, tim geolog Uni Soviet yang mengebor lokasi tersebut mengenai gua bawah tanah yang menyimpan gas alam dalam jumlah massif.
Itu menyebabkan tanah runtuh dan seluruh rig pengeboran masuk ke dalamnya. Menyebabkan terbentuknya lubang berdiameter 70 meter.
Khawatir lubang itu akan melepaskan gas beracun, tim memutuskan untuk membakarnya, dengan harapan, api akan membakar habis semua bahan bakar dalam beberapa hari, namun gas itu masih terbakar hingga hari ini.
Advertisement