Sukses

Keluarga Korban MH370 'Tersiksa' Kelakuan Pengacara Maskapai

Pihak pengacara memberikan sejumlah pertanyaan tak masuk akal di antara menanyakan apa penyebab MH370 hilang kepada pihak keluarga korban.

Liputan6.com, Sydney - Keluarga korban dari Malaysia Airlines yang nahas MH370 asal Australia mengalami perlakuan yang tak mengenakkan dari pihak maskapai.

Setelah memajukan tuntutan hukum kepada Malaysia Airlines pada bulan Maret lalu, anak-anak dari korban Rodney dan Marry Burrow serta Bob dan Cathy Lawton mendapat perlakuan tak enak seperti pertanyaan-pertanyaan konyol dari para pengacara yang mewakili maskapai itu.

Berbicara dengan News.com.au, pihak pengacara yang diwakili GSG Legal memberikan sejumlah pertanyaan yang tak masuk akal. Di antaranya adalah, apa penyebab kecelakaan, di mana jatuhnya, dan siapa yang memonitor. Selain itu siapa yang mencari serta memimpin pencarian itu.

"Pertanyaan-pertanyaan jelas menyiksaku dan membuat frustrasi," kata Karla McMaster, anak dari Rodney dan Marry.

MH370 hilang dengan 239 penumpang dan awak di dalamnya. Semenjak saat itu pihak keluarga merasa lelah karena tak ada kepastian baik dari maskapai maupun dari pemerintah Malaysia.

Bersama dengan dua bersaudara Jayden dan Melia Burrow, anak dari Bob dan Cathy Lawton, Karla meminta ganti rugi kepada Malaysia Airlines sejumlah uang kehilangan.

Ia mengatakan tuntutannya bukan masalah uang semata. Namun, menuntut bagaimana perusahaan sekelas Malaysia Airlines gagal mencari dan menyimpulkan hilangnya MH370.

"Kami justru mengingatkan aksi mereka sendiri yang jelas jauh dari bara dari panggang mencari keberadaan pesawat mereka. Inilah mengapa kami melakukan tuntutan hukum," kata Karla.

"Uang tak mengubah apapun atau membawa kembali orang yang kami cintai," lanjutnya lagi.

Semenjak Boeing 777 itu hilang pada 8 Maret 2015, Malaysia Airlines berjanji di depan publik untuk memberikan kompensasi yang adil kepada seluruh keluarga MH370.

"Nyatanya, itu cuma omongan belaka. Mereka tak pernah memprioritaskan keluarga korban. Mereka tak ingin berurusan dengan kami," ungkap Karla lagi.

Keluarga kini merasa terombang-ambing karena tak juga kesimpulan nasib MH370 berada. Padahal pencarian burung besi itu akan berakhir pada Agustus mendatang.

Malaysia Airlines MH370 menghilang di tengah penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, Tiongkok.