Sukses

ISIS Ancam Hancurkan Piramida dan Sphinx di Mesir

Kelompok teroris ISIS kembali mengancam akan menghancurkan situs kebudayaan kuno. Kali ini, piramida dan Sphinx.

Liputan6.com, Kairo - Teroris ISIS mengancam akan menghancurkan situs kebudayaan kuno piramida dan Sphinx di Mesir. Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah video terbaru yang dirilis kelompok itu.

Di dalam video itu ISIS menegaskan, bahwa mereka meyakini penghancuran ini adalah kewajiban sesuai keyakinan mereka. Pada kesempatan yang sama, kelompok itu juga mengaku bertanggung jawab atas penembakan maskapai Rusia A321 di Semenanjung Sinai pada Oktober 2015 -- 224 orang tewas dalam peristiwa itu. Demikian seperti dilansir ibtimes, Kamis (9/6/2016).

Pengaruh kelompok ISIS saat ini telah mencapai kawasan Semenanjung Sinai -- kawasan yang mereka klaim sebagai 'Wilayat Sayna'.

Dalam video itu, mereka juga bersumpah akan menghancurkan situs kuno lainnya yang dibangun oleh orang-orang yang mereka sebut 'kafir'.

Sebelumnya, kelompok teroris ini telah lebih dulu menghancurkan sejumlah situs kebudayaan kuno di Nimrud, Mosul, dan Palmyra. Peristiwa penghancuran ini digambarkan sebagai bagian dari interpretasi ISIS, bahwa kebudayaan pra-Islam adalah 'sesat'.

Sementara itu, dalam video propaganda terpisah, seorang militan yang bersumpah akan menghancurkan Kuil Nabu berusia 2.500 tahun benar-benar menjalankan niatnya. Video pendek itu memuat gambar seorang anggota teroris ISIS berdiri dengan latar belakang Kuil Nabu sebelum akhirnya kuil itu rata dengan tanah hanya dalam hitungan detik.

Kuil Nabu terletak di kota kuno, Nimrud dan saat ini telah kawasan itu telah berada di bawah kendali ISIS. Video berjudul 'The Axe of Ibrahim, the Intimate Friend of Allah' itu menunjukkan informasi yang terdapat di dinding kuil dari berbagai sudut sebelum akhirnya diledakkan.

ISIS juga mengklaim telah menghancurkan Adad dan Mashki, gerbang Nineveh yang berada di Mosul, Irak dengan menggunakan buldoser. Penghancuran ini dirilis melalui sebuah foto yang beredar pada pertengahan Mei lalu.

Kota kuno Palmyra di Suriah telah dikuasai ISIS sejak Mei 2015 lalu. Dengan cepat, sejumlah monumen kuno hancur.

Kelompok itu bahkan membuat video propaganda dengan menjadikan amphiteater sebagai latar belakangnya.

Kebrutalan ISIS juga terlihat ketika pada 2015 kelompok itu merilis video penghancuran reruntuhan kota kuno Namrud di Irak utara. Mereka juga meratakan patung kuno Asiria dan patung lainnya di Museum Mosul.

Namun awal tahun ini, tentara Suriah dengan dukungan serangan udara Rusia berhasil memukul mundur kelompok itu dalam pertempuran yang berlangsung lebih dari tiga minggu.

PBB mengutuk penghancuran sejumlah situs kuno yang dilakukan ISIS, menyebutnya sebagai kejahatan perang. Namun tak banyak yang dilakukan dunia internasional untuk menghalau tindakan ISIS yang terus menerus 'menghilangkan' jejak sejarah itu.