Liputan6.com, Roma - Kepolisian Sudan, dengan bantuan aparat Italia dan Inggris telah menangkap sang 'jenderal', otak di balik lingkaran setan penyelundupan manusia dari Afrika ke Eropa.
Tersangka -- yang dijuluki 'General' bertanggung jawab atas kematian 359 pencari suaka yang tenggelam saat kapal yang membawa mereka karam di perairan Italia pada Oktober 2013.
Buron kakap bernama Mered Medhanie (35) itu ditangkap di Sudan bulan lalu. Kemudian pada Selasa 7 Juni 2016, ia diekstradisi ke Italia.
Namun, belakangan pihak yang mengaku sebagai rekan dan keluarga orang yang ditangkap itu mengaku, polisi salah orang.
Menurut mereka, sosok dalam foto yang dirilis kepolisian Italia adalah Medhanie Tesfarmariam Berhe (27).
"Rasanya saya nyaris gila," kata Seghen Tesfarmariam Berhe, yang mengaku saudari Medhanie Berhe, kepada BBC di Khartoum, Sudan.
"Dia bukan Mered Medhanie. Pria itu adalah adik saya. Namanya Medhanie Tesfarmariam Berhe. Kami sudah tinggal di Khartoum selama setahun," kata dia, seperti dikutip dari BBC, Kamis (9/6/2016). "Dia bukan penyeludup manusia."
Seghen mengaku telah mencari adiknya yang menghilang selama dua pekan. Ia sempat menghubungi polisi, namun aparat mengaku tak ada nama yang ia cari di penjara. "Dan tiba-tiba saya mendengar kabar dia ada di Italia," kata dia.
Perempuan itu mengaku khawatir bukan kepalang. "Dua minggu terakhir, aku terus menangis. Aku tak tahu apakah ia masih hidup atau sudah mati," kata dia.
Seghen mengatakan, ia telah melihat foto adiknya dalam foto yang dirilis aparat Italia. "Fotonya...ia terlihat berantakan. Aku sedih melihatnya dalam kondisi seperti itu."
Wanita tersebut mengaku, adiknya datang secara ilegal ke Sudan pada Maret 2015 sebagai pengungsi, setelah melarikan diri dari Eritrea melalui Ethiopia.
Medhanie Berhe, kata dia, berharap bisa tinggal bersama kakak perempuan mereka di Amerika Serikat. Pemuda itu ingin belajar dan bekerja di Negeri Paman Sam.
Advertisement
Sementara, pemuda bernama Hermon Berhe mengaku tumbuh besar bersama pria yang tampak dalam foto tersangka yang dirilis polisi.
"Dia bukan orang yang bernyali untuk melakukan kejahatan seperti itu," kata pria yang tinggal di Ethiopia tersebut. "Dia sosok yang menyenangkan, bersahabat, dan baik."
Klaim mereka diperkuat keterangan seorang jurnalis keturunan Swedia-Eritrea, Meron Estefanos yang pernah mewawancarai Mered Medhanie yang asli lewat telepon tahun lalu.
"Saya menghubungi beberapa pencari suaka yang tahu soal penyelundup yang sebenarnya, saya menunjukkan foto yang dipublikasikan aparat Italia, dan semuanya mengatakan, bukan. Bukan dia yang menyelundupkan kami ke Eropa'."
"Saya yakin mereka menangkap orang yang salah," kata dia.
Kemudian, wartawan itu menyebut soal rumor yang beredar, bahwa Mered Medhanie yang asli sebenarnya sudah dipenjara, namun ia bebas dengan membayar suap pada aparat.
Konfirmasi Polisi
Dikonfirmasi, Francesco Lo Voi, kepala jaksa di Kota Palermo Italia mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan.
"Identifikasi tersangka, penahanannya, proses penyerahan dan ekstradisi telah dikomunikasikan pada kami secara resmi oleh NCA (National Crime Agency) dan pemerintah Sudan melalui Interpol," kata dia kepada kantor berita Italia, Ansa.
Sementara, pihak NCA Inggris mengatakan, terlalu dini untuk berspekulasi terkait klaim tersebut. Mereka yakin, proses pengumpulan data intelijen terkait tersangka penyelundupan manusia dilakukan dengan baik.