Sukses

Tak Ada WNI Jadi Korban Penembakan di Orlando

Perwakilan Indonesia di Negeri Paman Sam menegaskan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam penembakan sebuah klub di Orlando.

Liputan6.com, Jakarta - Kota Orlando, Amerika Serikat, diterjang teror. Dua aksi penembakan yang menelan korban jiwa terjadi dalam waktu kurang dari sepekan.

Kali ini aksi penembakan terjadi di klub malam Pulse. Peristiwa mematikan ini menewaskan 20 orang dan melukai 42 orang lainnya.

Tragedi penembakan ini membuat perwakilan Indonesia di Negeri Paman Sam bergerak cepat untuk mengumpulkan informasi terkait kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban penembakan di Orlando.

"KJRI Houston saat ini sedang mencari informasi lebih jauh. Namun sejauh ini tidak terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban," ucap Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, dalam keterangan pers kepada Liputan6.com, Minggu (12/6/2016).

Meski belum ada korban jiwa WNI, KJRI tak akan tinggal diam. Pengawasan dan pemantauan dipastikan terus dilanjutkan.

"KJRI akan terus memantau perkembangannya, berkoordinasi dengan otoritas setempat dan jaringan masyarakat Indonesia," kata dia.

Pada saat kejadian, sekitar 100 orang dilaporkan tengah menikmati malam bertema Latin di klub yang dikenal sebagai tempat berkumpulnya kaum LGBT tersebut.

Seorang saksi, Ricardo Negron Almodovar, mengatakan penembak melepaskan tembakan sekitar pukul 02.00 menjelang klub malam ditutup.

"Kami mendengar suara tembakan. Di ruangan di mana aku berada, orang-orang tiarap. Aku tidak bisa melihat pelaku penembakan atau mereka yang terluka," ujar Almodovar.

"Pada titik tertentu, ada jeda singkat, dan kelompok kami segera pergi ke pintu keluar yang mengarah ke teras. Kami menemukan jalan keluar dan setelah itu yang kulakukan hanya berlari," kata dia.

Peristiwa penembakan di klub malam terjadi tak lama setelah seorang pria melepaskan tembakan yang menewaskan penyanyi berusia 22 tahun Christina Grimmie. Insiden itu terjadi pada Jumat malam, 10 Juni 2016, di kota yang sama, Orlando.

Penyanyi muda itu ditembak oleh seorang pria berusia 26 tahun, Kevin James Loibl. Tak lama setelah melakukan aksinya, Loibl bunuh diri. Belum diketahui motif di balik tindakan Loibl.