Sukses

Pengakuan Eks Istri Penembak Orlando: Ia Menyiksaku...

Eks istri pelaku penembakan Orlando mengaku mantan suaminya itu bipolar dan memiliki masalah kejiwaan.

Liputan6.com, Orlando - Pelaku penembakan Orlando, Omar Mateen disebutkan pernah menikah dengan wanita asal Uzbekistan pada 2009. Namun, hubungan itu kandas pada 2011.

Bukan tanpa alasan bahtera rumah tangga itu bubar. Menurut mantan istri Mateen, Sitora Yusufiy, ia kerap disiksa selama menjadi istrinya. Dalam pernyataan tertulisnya yang disampaikan dalam konferensi pers, Sitora mengatakan pria kelahiran 1986 itu tak stabil secara emosi dan mengalami masalah kejiwaan.

"Di awal hubungan ia terlihat normal. Ia sangat menyayangi keluarganya, suka humor dan bersenang-senang. Namun, beberapa bulan setelah menikah, aku melihat ketidakstabilan emosinya. Aku melihat ia bipolar dan bisa marah tiba-tiba tanpa sebab," kata Sitora seperti dilansir dari CNN, Senin (13/2/2016).

"Aku khawatir keselamatan diriku sendiri," lanjutnya.

Sitora bertemu Mateen secara online sekitar 7 tahun lalu. Ia mengatakan kekerasan yang dilakukan Mateen makin menjadi. Hal itu membuat keluarganya khawatir dan segera menyelamatkannya.

Sitora berkisah, di malam dia meninggalkan rumah dan barang-barangnya, adalah berakhirnya mimpi buruk.

"Ia mulai menyiksa fisikku, dan lama kelamaan makin sering. Akhirnya, ia memaksaku untuk tidak mengontak keluargaku sama sekali dan menjadikanku sandera," ungkap Sitora.

"Keluargaku terpaksa memaksaku keluar dari rumah dan mencari penerbangan darurat... Saat itu aku juga telah melaporkan hal ini kepada polisi," ujar Sitora lagi.

Pelaku penembakan Orlando bernama lengkap Omar Mir Seddique Mateen dan lahir di New York. Orangtuanya berasal dari Afghanistan.

Ron Hopper dari FBI mengatakan, Mateen telah dua kali diperiksa. Pada 2013, Hopper menyebutkan bahwa pihaknya telah menginvestigasi Mateen setelah ia membuat komentar yang menyulut amarah rekan kerjanya dengan menuduh adanya hubungan dengan teroris.

"Mateen telah diwawancara dua kali dan penyidik tak dapat memverifikasi komentarnya," demikian FBI menutup penyelidikan.

Pada 2014, Mateen juga sempat diinvestigasi kembali oleh FBI. Kali ini, mereka melihat hubungan potensial antara Mateen dengan Moner Mohammad Abusalha -- orang Amerika pertama yang melakukan serangan bunuh diri di Suriah. Seperti Mateen, Abusalha juga tinggal di Fort Pierce, Florida.

"Kami telah memutuskan bahwa hubungan mereka sangat minim dan bukan merupakan hal penting atau ancaman pada waktu itu," ujar Hopper.

Hopper mengatakan, bahwa FBI tengah berupaya menentukan motif tragedi penembakan di Orlando itu. Ia mengatakan, bahwa para pejabat tak menemukan indikasi adanya bantuan dari luar atau terdapat tersangka lain. Mereka juga yakin bahwa tak ada serangan susulan.