Liputan6.com, Washington, DC - Di Gedung Putih ada tradisi menulis surat, yaitu presiden yang telah habis masa jabatan atau tidak terpilih kembali akan meninggalkan secarik kertas berisi segala harapan baik bagi penerusnya kelak.
Tak diketahui pasti sejak kapan tradisi ini dimulai, namun yang pasti hingga era Presiden Obama kebiasaan ini tetap terjaga.
Baca Juga
Ketika meninggalkan Gedung Putih pada 2009 lalu, dalam suratnya, Presiden George W. Bush berharap agar presiden terpilih saat itu Barack Obama dapat mengendalikan lembaga eksekutif dengan baik.
Advertisement
"Saya tidak akan memberikan rincian, tapi temanya mirip dengan apa yang dia sampaikan pada malam pemilihan -- 'Babak baru yang luar biasa dari presiden terpilih Barack Obama akan segera dimulai, dan saya mendoakan yang terbaik untuk dia'," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Dana Perino kala itu ketika diminta bocoran terkait isi surat Bush Jr.
Menurut Perino, surat itu ditulis Bush Jr pada Senin 18 Januari 2009. Ia meninggalkan surat itu di laci teratas di meja yang terletak di Ruang Oval, Gedung Putih.Â
Tradisi ini juga dijalankan oleh Presiden Ronald Reagan. Aktor yang belakangan beralih menjadi politisi itu meninggalkan sepucuk surat kepada suksesornya, Presiden George H.W. Bush atau Bush Senior.
Dalam suratnya, Reagan meninggalkan pesan yang cukup singkap, namun mengena. Ia mengutip sebuah idiom, yakni 'Dont't let the turkeys get you down' yang artinya 'Jangan biarkan orang lain menjatuhkan kamu'.
Ketika Bush Sr digantikan oleh Bill Clinton, ia juga melakukan hal yang sama. Lalu delapan tahun kemudian, Bush Jr menerima surat serupa dari suami Hillary Clinton itu.
Lantas, apakah tradisi ini masih akan berlanjut jika Donald Trump yang terpilih menghuni Gedung Putih? Kalau pun Trump meninggalkan surat kepada penerusnya, kira-kira apa yang akan ia sampaikan?
Media AS, Huffington Post, Senin (13/6/16) memprediksi isi surat yang nantinya akan ditulis Trump. Miliarder itu disebut akan mengawali suratnya dengan kalimat, 'Kepada laki-laki yang berada di bawah bayang-bayang saya'.
Dalam surat rekaan itu, tak banyak pesan bermakna yang disampaikan Trump. Ia bahkan lebih senang melontarkan pujian terhadap dirinya sendiri.
"Ini adalah kehormatan yang luar biasa bagi rakyat Amerika untuk memiliki saya sebagai presiden mereka! Sayangnya, karena masa jabatan yang terbatas, saya tidak akan lagi menjadi panglima tertinggi selama sisa hidup saya..." demikian tulisan dalam surat rekaan tersebut.
'Trump' dalam surat itu juga membantah anggapan lama bahwa menjadi presiden adalah pekerjaan yang paling kesepian.
"Kamu tahu, presiden terdahulu mengatakan ini adalah pekerjaan yang paling kesepian, tapi mari kita jujur. Ini disebut kesepian karena mereka (presiden AS) sangat sangat jelek dan tidak ada satu pun orang yang ingin berada di sekeliling mereka, sangat menyedihkan!" tulis surat tersebut.
"Saya harap Anda menyukai dekorasi Gedung Putih yang baru. Saya harap Anda merasa nyaman. Anda tidak bisa menghargai kenyamanan dengan uang, dan kenyamanan ini memakan biaya US$ 25 juta, saya membayarnya dengan uang sendiri," imbuh Trump dalam surat itu.
Belum ada tanggapan Trump mengenai surat bernada minor terhadap dirinya itu. Kandidat capres terkuat dari Partai Republik itu diprediksi akan bersaing sengit dengan Hilalry Clinton, capres demokrat sekaligus perempuan pertama yang dicalonkan sebagai presiden dalam 240 sejarah AS.