Liputan6.com, Jakarta - Pada 15 Juni 1965, pesawat Amerika Serikat (AS) membombardir Vietnam Utara, namun Hanoi luput dari serangan itu mengingat terdapat rudal milik Uni Soviet yang mengelilingi kota itu. Lalu pada 17 Juni, pesawat jet milik Angkatan Laut AS dilaporkan menjatuhkan dua pesawat MIG milik komunis.
Selang tiga hari kemudian AS juga berhasil menghancurkan sejumlah pesawat musuh. Selain itu, pesawat AS juga menyebarkan hampir 3 juta pamflet yang isinya mendesak agar pemimpin Vietnam Utara untuk segera menghentikan perang.
Pengeboman secara berkelanjutan itu merupakan bagian dari Operasi Rolling Thunder yang diperintahkan oleh Presiden Lyndon B Jhonson pada Maret 1965. Operasi ini dilancarkan untuk menghalau jalur transportasi di bagian selatan Vietnam Utara serta memperlambat infiltrasi personil dan pasokan ke Vietnam Selatan.
Pada awal Juni, terdapat kampanye yang melarang pesawat untuk mengebom Hanoi dan Haipong. Namun pada Juli 1966, Operasi Rolling Thunder Operations meluas hingga mengebom gudang amunisi dan fasilitas penyimpanan minyak.
Dan pada musim semi 1967, operasi tersebut semakin diperluas dengan insiden pengemboman pembangkit listrik, pabrik, serta lapangan terbang di Hanoi dan Haiphong.
Gedung Putih sangat berhati-hati mengontrol Operasi Rolling Thunder. Saat itu, Presiden Jhonson sendiri yang memilih target pengeboman.
Dari 1965 sampai 1968, terdapat sekitar 643 ribu ton bom yang dijatuhkan ke Vietnam Utara. Operasi itu terus berlangsung namun beberapa kali sempat terhenti, sampai akhirnya Presiden Jhonson benar-benar menghentikannya pada 31 Oktober 1968 karena tekanan politik dalam negeri.
Selain itu, pada tanggal yang sama tepatnya 15 Juni 1215 Magna Carta dikeluarkan di Inggris. Piagam yang lahir sebagai hasil dari perselisihan antara Paus, Raja John, dan baron ini dianggap sebagai lambang perjuangan hak-hak asasi manusia.
Peristiwa besar lainnya juga terjadi pada 15 Juni 1866 ketika Prusia menyerang Austria, dikenal sebagai Perang Bismarck atau Perang Tujuh Minggu. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Austria.