Sukses

Top 3: Misteri Markas Rahasia UFO Milik Nazi Jerman di Antartika

Dengan upaya perang yang luar biasa, pihak Nazi Jerman bahkan diduga mendirikan markas rahasia di Kutub Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Para pencinta teori konspirasi akan memberi tafsiran pada segala temuan apapun, misalnya tentang sejumlah struktur unik di Antartika. Diduga merupakaan markas UFO yang dibangung oleh Nazi. Berita tersebut menarik pembaca Liputan6.com kanal Global untuk edisi Jumat (30/12/2016) pagi. 

Berita tak kalah menariknya adalah tentang kabar miris yang terdengar dari Afghanistan. Seorang wanita dipancung oleh pihak Taliban hanya karena ia pergi belanja tanpa ditemani suaminya.

Kemudian, pembaca juga tertarik tentang prediksi  2017. Ada sejumlah pihak yang melontarkan ramalan-ramalan tentang berbagai hal di dunia. Stratfor, misalnya, menerbitkan sejumlah analisis berdasarkan tren geopolitik, bukan klenik.

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya: 

 

1. Nazi Bangun Markas UFO Rahasia di Antartika?

Anomali misterius di Antartika yang diklaim sebuah kelompok teori konspirasi (SecureTeam10)

Sebuah teori aneh yang baru-baru ini beredar menyebut, anomali misterius yang ditemukan di Antartika kemungkinan menyembunyikan markas UFO Nazi.

Teori tersebut datang dari kelompok pemburu UFO, SecureTeam10, yang mengklaim bahwa Nazi membangun markas rahasia di Antartika selama Perang Dunia II dan didesain untuk pendaratan UFO.

Anomali misterius itu terbentang sekitar 240 kilometer dan mencapai kedalaman maksimum hingga 850 meter.

"Hingga hari ini, ilmuwan tidak memiliki ide atau cara untuk menemukan apa yang terkubur jauh di bawah lapisan es tebal ini. Benua ini telah diselimuti misteri tersendiri selama bertahun-tahun," ujar SecureTeam10.

Selanjutnya...


2. Wanita Ini Dipenggal karena Pergi Belanja Tanpa Didampingi Suami

Ilustrasi (Reuters)

Seorang perempuan dipenggal setelah mengunjungi sebuah kota tanpa ditemani oleh suaminya, demikian menurut keterangan pejabat Afghanistan. Peristiwa yang menimpa perempuan berusia 30 tahun itu terjadi pada Senin, 26 Desember 2016 malam di Kati, Provinsi Sar-e-Pul.

Middle East Press mengklaim, juru bicara pemerintah mengatakan kepada mereka bahwa militan Taliban membunuh perempuan berusia 30 tahun itu atas "tindakan berkhianat" karena pergi berbelanja tanpa wali laki-laki.

Taliban, yang memegang kekuasaan di Lati, menerapkan kebijakan keras terhadap perempuan, seperti melarang berbicara dengan kencang di depan umum dan tampil di media.

Selanjutnya...


3. Matinya ISIS, Bangkitnya Al Qaeda...Ini 7 Ramalan Dunia pada 2017

Ilustrasi Bumi (NASA)


Eropa akan tercerai-berai, nasionalisme terus meningkat, dan tiga negara besar -- China, Rusia dan Amerika Serikat -- menghadapi tantangan besar.

Itu semua baru permulaan. Kelompok teror ISIS diperkirakan semakin melemah, namun, Al Qaeda akan bangkit. Dugaan-dugaan tersebut merupakan prediksi terkait dinamika dunia pada 2017 mendatang.

Prediksi ini dikeluarkan oleh lembaga intelijen Stratfor. Badan privat ini punya rekam jejak menawan dalam 'memprediksi masa depan'. Beberapa waktu lalu, mereka meramalkan Eropa diterpa krisis dan keamanan dan ekonomi.

Benar saja, pada 2016, Benua Biru mendapat hantaman bertubi-tubi.

Selanjutnya...