Liputan6.com, Washington D.C. - Jika di Indonesia senjata api merupakan benda yang tidak diperjualbelikan di toko-toko, di AS benda tersebut dapat ditemukan dan dibeli di mana saja semudah membeli mainan.Â
Setelah kejadian penembakan masal yang terjadi di klub LGBT Pulse Orlando, baru-baru ini, warga di Florida meminta pemerintah untuk memperketat kontrol senjata api.
Baca Juga
Baca Juga
Dikutip dari News.com.au, Minggu (19/6/2016), senator AS, Chris Murphy, meluncurkan Filibuster -- taktik menguasai sidang melalui pidato panjang yang bertujuan untuk menolak suatu penetapan undang-undang -- untuk memaksa pemungutan suara pada undang-undang pengontrolan senjata.
Advertisement
"Aku akan tetap berada di sini, sampai aku mendapatkan 'sinyal' yang menunjukkan kita dapat bekerjasama," kata Murphy.
Dalam pidatonya, Murphy juga mengingatkan kembali  akibat dari penjualan bebas senjata api. Salah satunya peristiwa penembakan masal di sekolah Newtown pada tahun 2012.
Senator tersebut juga mengatakan dia bahkan tidak bisa melihat mata anak-anak yang keluarganya menjadi korban penembakan, dan mengatakan kongres belum mengambil tindakan apa-apa.
Filibuster tersebut berlangsung selama 14 jam, diakhiri dengan kesepakatan dari Partai Republik untuk mengadakan pemungutan suara memperketat kontrol senjata api.
Sebuah grafik statistik online di AS menunjukkan, ada lebih banyak pengedar senjata api dari pada McDonalds, kedai kopi Starbucks, dan supermarket.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa ada sebanyak 64.747 pengedar senjata legal di AS, termasuk toko pegadaian dan toko eceran.
Sebuah laporan media setempat menyebutkan, lebih banyak toko yang menjual senjata untuk menembak orang, dibandingkan dengan tempat untuk beli makanan.
Untuk membeli senjata api pun bukan hal sulit di AS, baik itu legal apalagi yang ilegal. Â Membeli senjata di AS tidak butuh pengetahuan atau tes khusus.
Dari 52 negara bagian di AS, hanya 13 negara bagian yang memiliki aturan pembeli senjata harus memiliki surat izin. Tidak ada masa percobaan setelah pembeli mendapatkan senjata.
Sebuah penelitian media melaporkan, lebih sulit memelihara hewan dan bercerai dibanding membeli senjata api di AS.Â