Liputan6.com, London - Untuk pertama kalinya, Gereja Anglikan London yang berusia lebih dari 330 tahun mengadakan acara buka puasa Ramadan. Wali Kota Sadiq Khan menyebut hal itu sebagai langkah untuk 'merayakan perbedaan' dan menunjukkan 'seperti apa Islam yang sebenarnya'.
Sekitar 200 orang hadir dalam acara pada Minggu 19 Juni 2016 malam waktu setempat. Tak hanya Muslim namun juga sejumlah pemeluk Yahudi yang menghadiri buka puasa tersebut.
Baca Juga
Pada kesempatan itu, wali kota muslim London itu juga menyerukan ditingkatkannya 'integrasi sosial' di antara berbagai komunitas di London.
Advertisement
"Yang hebat dari acara seperti ini adalah, kita berada di jantung kota London, di Piccadilly, di Gereja St James's, dalam buka puasa bersama umat Kristen dan Yahudi dan yang lain. Dan acara ini tidak hanya buka puasa bersama, namun juga agar yang lain mengetahui tentang Islam," kata Sadiq Khan yang Liputan6.com kutip dari BBC Indonesia, Selasa (21/6/2016).
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak acara lintas agama seperti ini diselenggarakan dengan masjid yang mengundang non-Muslim. Seperti sinagog serta gereja mengundang umat Muslim untuk berbuka puasa.
Sadiq Khan juga menuturkan, bahwa interaksi antar berbagai komunitas sangat perlu dilakukan untuk lebih mengenal satu sama lain.
"London adalah kota yang paling beragam di dunia dengan lebih dari 300 bahasa. Yang penting adalah kita saling berinteraksi dengan lebih baik, mengenal lebih baik. Saya menyebutnya integrasi sosial."
"Kami ingin orang mengetahui tentang Islam yang sebenarnya karena sayangnya saat ini ada sejumlah kecil orang yang melakukan tindak kejahatan dengan menggunakan nama Islam untuk membenarkan tindakan terorisme dan kami ingin mengingatkan orang bahwa Islam bukan seperti itu," kata Khan, wali kota Muslim pertama London.
Salat Berjemaah
Setelah berbuka bersama dengan kurma dan air, Khan dan sejumlah umat Muslim yang hadir mengadakan salat berjemaah di salah satu ruangan gereja itu.
Salah seorang pemimpin gereja, Lucy Winkett yang ikut mencoba berpuasa dalam sehari mengatakan pengalamannya 'cukup berat'.
"Ini merupakan tantangan bagi saya. Umat Kristiani juga berpuasa namun bisa minum air. Dan yang kali ini tanpa minum sama sekali, jadi cukup berat. Tapi sangat menyenangkan kami dapat menyelenggarakan acara buka puasa di gereja kami," ucap Lucy Winkett.
Waktu puasa di London pada minggu terakhir Juni dimulai pada pukul 02.40 dan magrib pada pukul 21.24.
Gereja St James's yang dibangun pada 1684 dirancang oleh Cristopher Wren, yang juga membangun salah satu gedung bersejarah lain di London, Katedral St Paul.
Dalam pidato sebelum buka puasa, Sadiq Khan juga mengungkap tantangan London sebagai 'kota kelima terkaya di dunia' namun masih memiliki sekitar 100.000 orang yang menggantungkan hidup pada foodbank atau 'bank makanan'.
Bank makanan menyediakan stok makanan kering yang boleh diambil bagi mereka yang tak mampu.
"Tantangan ke depan adalah... kita hidup di kota kelima terkaya di dunia, namun angka tahun lalu menunjukkan sekitar 100.000 orang menggantungkan pada bank makanan," tutur Khan sambil menambahkan kembali perlunya meningkatkan interaksi dan solidaritas antar berbagai komunitas di London agar dapat saling membantu.