Sukses

9 Misteri Besar yang Tersembunyi di Dasar Samudra

Kurang lebih 71 persen luas Bumi berupa lautan, dan manusia baru menjelajahi kurang dari 10 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Manusia menjelajahi angkasa untuk menyibak rahasia alam semesta dan mencari kehidupan lain di luar Bumi.

Namun sejatinya, masih banyak misteri yang belum terungkap dari planet kita, termasuk apa yang tersembunyi di hamparan air asin kebiruan -- yang memantulkan warna langit. Di dasar lautan, juga samudra.

Kurang lebih 71 persen luas Bumi berupa lautan, dan manusia baru menjelajahi kurang dari 10 persen. Sebanyak 90 persen sisanya masih antah berantah.
 


Di kedalaman berkilo-kilometer, laut bisa jadi menyajikan pemandangan yang tak pernah terbayangkan oleh manusia.

Berikut sembilan misteri besar yang tersembunyi di dasar samudra, seperti yang dikutip dari situs Listverse, Selasa (21/6/2016):

1. Makhluk Laut Misterius Berbentuk Gumpalan

Sebuah video yang beredar baru-baru ini menunjukkan sesosok makhluk misterius yang berukuran besar, amorf alias tak jelas bentuknya, dan tubuhnya lebih mirip gumpalan -- yang mengapung di dekat sebuah rig pengeboran minyak.

Makhluk tersebut menarik perhatian banyak orang. Sejumlah pihak menduga, itu adalah spesies tak dikenal dari dasar laut.

Lainnya menyangka, itu adalah bukti keberadaan 'alien'.

Rahasia lautan: makhluk berbentuk gumpalan (Photo via NPR)


Namun, tak lama kemudian, para ilmuwan menawarkan penjelasan ilmiah. Mereka mengatakan bahwa makhluk tersebut sama sekali tak misterius, melainkan seekor ubur-ubur raksasa.

Para ahli bahkan menunjukkan bukti bahwa makhluk itu berdenyut dan bergerak. Juga terlihat adanya organ reproduksi. Meski demikian, ilmuwan belum mengidentifikasi spesies tersebut.

Jawaban tersebut juga belum menyelesaikan teka-teki. Apalagi, tak ada ubur-ubur atau makhluk serupa yang ada di dekatnya.

Diduga, makhluk tersebut tinggal dekat rig selama beberapa waktu, ia bahkan memamerkan gonadnya.

Ada kemungkinan bahwa aktivitas pengeboran mengganggu ketenangan para penghuni laut, dan makhluk tersebut datang untuk menyelidikinya.

Apa yang dilakukannya juga bisa jadi adalah upaya untuk menakut-nakuti para 'pengganggu'.

2. Piramida

Ada kisah tentang piramida kristal aneh yang ditemukan di lautan, yang diduga berada di dekat Segitiga Bermuda. Konon, para ilmuwan mengetahuinya, tapi tak menelaah secara lebih dekat -- itu anggapan para penganut teori konspirasi.

Namun, kisah tentang piramida kristal di bawah laut terus bermunculan. Dan tak ada yang disertai bukti sahih.

Kisah bohong alias hoax itu asal usulnya bisa dilacak dari beberapa dekade lalu. Beredar kisah, ada bola raksasa ajaib yang ada di atasnya. Namun, sekali lagi, tak pernah ada bukti.

Rahasia lautan: piramida kristal (Photo credit: The Weely Strange)


Ilmuwan terkemuka mengaku tak tahu menahu soal piramida itu. Namun, itu tak menghalangi orang-orang untuk percaya.
 
Sejumlah dari mereka bahkan yakin, ada kaitan piramida kristal itu dengan alien.

2 dari 5 halaman

Kehidupan Abadi

3. Makhluk Abadi

Turritopsis nutricula adalah ubur-ubur laut kecil, ukurannya hanya 4-5 milimeter. Yang menarik dari spesies tersebut adalah ia tak bisa menua secara biologis. Menjalani 'kehidupan abadi' -- pengecualian ketika celaka atau dimangsa makhluk lain, mereka pasti mati.

Fakta mengejutkan ini diketahui setelah para ahli menemukan ledakan populasi spesies ini, dari penelitian yang melibatkan 4.000 Turritopsis nutricula.

Spesies ini mampu kembali dari tahap seksual dewasa ke tahap larva. Umumnya, ubur-ubur akan mati setelah selesai bereproduksi.

Ubur-ubur spesies Turritopsis nutricula (Credit: Bachware /Wikimedia)

 

Setelah dewasa dan kawin, ubur-ubur tersebut dapat memutar ulang siklus biologisnya, meregenerasi seluruh sel tubuhnya, dan menjadi muda lagi. Proses regenerasi sel semacam ini disebut transdiferensiasi -- sel yang mencapai tahap tertentu dapat berubah menjadi sel lain yang lebih baru dan muda.

Sejumlah ilmuwan skeptis bahwa ada jawaban dari misteri kehidupan abadi tersebut. Namun, yang lain menganggap, manusia bisa belajar dari makhluk tersebut -- untuk melawan penyebaran kanker misalnya.

4. Atlantis, Fakta atau Hoax

Banyak teori liar beredar tentang Atlantis. Yang masuk akal hingga yang tak bisa diterima nalar.

Mereka yang percaya yakin, Atlantis berada di Segitiga Bermuda -- meski dalam dialognya 'Timaeus dan Critias' Plato sama sekali tak menyebut lokasi itu.

Ada juga yang percaya, Atlantis hingga kini masih lestari, dilindungi kubah dalam air.

Sejarawan, Bettany Hughes menyelidiki mitos kuno Atlantis. Ia berpendapat, Plato mungkin mendapatkan ide dari suatu tempat.

Atlantis (coolinterestingstuff.com)



Pulau dekat Yunani kuno yang dikenal sebagai Santorini dulu dikenal sebagai Pulau Thera. Orang-orang yang tinggal di sana adalah pedagang sangat terampil, yang memanfaatkan posisi geografis mereka yang dekat dengan tiga benua.

Tak heran, mereka sangat kaya dan makmur. Sayangnya, penduduk Theran tidak tahu mereka tinggal tepat di atas gunung berapi.

Gunung itu meletus pada 1620 SM, ledakannya cukup besar sehingga dampaknya dirasakan hampir seluruh dunia. Plato hampir pasti mengetahui soal itu.

Thera yang indah luluh lantak. Puing dan isinya terawetkan oleh abu, mirip yang terjadi pada Pompeii. Kisah kehancurannya mungkin menjadi inspirasi Plato.

Sepanjang sejarah manusia, sulit untuk memastikan berapa peradaban atau kota besar yang binasa dalam semalam oleh bencana alam.

3 dari 5 halaman

Putri Duyung

5. Putri Duyung

Ini mungkin penjelasan ilmiah untuk legenda putri duyung: Pelaut berada di tengah air dalam waktu yang lama, kesepian, kadang-kadang mabuk. Kondisi itu berpotensi besar menimbulkan halusinasi visual. Bisa jadi, para kelasi melihat lembu laut atau manatee sebagai putri duyung.

Namun, laut adalah tempat yang sangat besar dan hanya secuil yang sudah dijelajahi manusia. Pertanyaannya, mungkinkah ada makhluk mirip manusia yang tersembunyi di lautan.

Salah satu lembaga pemerintah Amerika Serikat, National Oceanic and Atmospheric  Administration (NOAA), yang mengurusi soal lingkungan semisal tsunami dan badai pernah mengunggah artikel menarik dan tak biasa: tentang putri duyung.

Sosok perempuan magis itu muncul kali pertamanya dalam lukisan gua di akhir periode Paleotitik

Unggahan itu berjudul, 'Apakah Putri Duyung Nyata?'

"Keyakinan tentang eksistensi putri duyung telah muncul sejak awal keberadaan manusia. Sosok perempuan magis itu muncul kali pertamanya dalam lukisan gua di akhir periode Paleotitik (Zaman Batu) sekitar 30.000 tahun lalu, saat manusia modern mendominasi daratan, dan mungkin, mulai mengarungi samudra," demikian menurut NOAA, seperti dimuat Discovery.com.

Makhluk setengah manusia, chimera, juga kerap disebut dalam mitologi. Selain putri duyung, ada juga centaur, bijak, satir liar, dan minotaur -- manusia berkepala banteng, yang mengerikan. Dan banyak lagi. "Tapi, apakah putri duyung nyata? Tak ada bukti makhluk air itu pernah ditemukan," kata NOAA, dalam situsnya.

6. Tekanan Laut

Begitu banyak uang yang telah dikeluarkan untuk penjelajahan angkasa luar. Yang tak banyak diketahui, ekspedisi untuk menguak misteri laut juga membutuhkan biaya tak sedikit.

Seperti hanya ekspedisi antariksa, tantangan yang dihadapi untuk menjelajahi lautan tak kalah mengerikan.

Salah satu tantangannya adalah mengatasi tekanan di kedalaman laut. Peralatan canggih dan teknologi mutakhir diperlukan, meski hanya untuk mengeksplorasi laut dalam dalam waktu singkat.

Dan itu, bukan satu-satunya potensi bahaya yang dihadapi manusia ketika mengeksplorasi samudra.

4 dari 5 halaman

Monster Laut

7. Monster Laut

Banyak orang berspekulasi tentang monster laut. Misalnya gurita raksasa Kraken. Namun, pada kenyataannya, ikan 'normal' bisa berkembang dalam ukuran mengerikan di dalam laut.

Bahkan, jika dibandingkan, ukuran dinosaurus terbesar sekalipun ukurannya mungkin lebih 'mini' daripada paus biru yang dikenal saat ini.

Para ilmuwan pernah mendiskusikan kemungkinan adanya makhluk raksasa di dalam laut yang belum ditemui dalam ajang Zoological Society of London (ZSL).

Makhluk mitos Kraken (Wikipedia)

 

Salah satu pembicara adalah ilmuwan palaeontolog, Dr Darren Naish. "Sejumlah penampakan 'monster laut' yang dilaporkan tidak semuanya bisa dikatakan sebagai salah tafsir, ketidaktahuan, atau hoax alias kabar bohong," kata dia seperti dimuat Daily Mail.

Setidaknya, beberapa di antaranya adalah deskripsi hewan nyata yang belum diketahui eksistensinya.

"Apalagi, sejumlah besar hewan laut besar terus ditemukan, seperti ikan paus dan hiu jenis baru. Jadi, ide bahwa spesies 'monster' itu hanya menunggu waktu untuk muncul, setidaknya masuk akal," kata Naish. 

8. Luasnya Lautan

Ini yang diyakini banyak orang: 95 persen lautan belum terjamah dan diselidiki manusia. Ahli biologi kelautan merasa, pernyataan itu terlalu menyederhanakan.

Para ilmuwan saat ini -- dengan menggunakan peralatan satelit, radar, dan perhitungan matematika, berhasil memetakan medan laut dengan resolusi maksimal 5 kilometer.

Sejauh ini, hasilnya akurat sampai titik tertentu. Dengan itu, ahli biologi kelautan mendapatkan gagasan tentang parit, palung, dan gunung laut -- sementara terus memperbarui teknologi dan peralatan mereka.

Ombak raksasa di tengah upaya pencarian MH370 (Richard Hughes/ATSB)

 

Namun, ahli biologi kelautan John Copley, kepada Scientific American mengakui, meski peralatan saat ini lebih canggih, mungkin benar baru sekitar lima persen isi laut yang kita ketahui -- termasuk berbagai makhluk yang di dalamnya.

Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang tenggelam di suatu titik di Samudera Hindia, dengan peralatan tercanggih pada masa kini untuk menyisir lautan, belum menemukan hasil. Padahal, zona pencarian mungkin tak sampai satu persen dari total luas lautan di Bumi.

Kesimpulannya, laut memberi peluang bagi eksplorasi tanpa batas. Meski menghabiskan waktu ribuan tahun dan uang triliunan dollar, masih ada banyak misteri yang menanti untuk disibak.

5 dari 5 halaman

Suara Misterius

9. Bloop

Bloop adalah nama yang diberikan kepada suara bawah laut berfrekuensi ultra-rendah, namun sangat kuat yang dideteksi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat tahun 1997.

Bunyi tersebut terlacak titik terpencil di Samudra Pasifik Selatan.

Menurut deskripsi NOAA, bunyi itu "frekuensinya meningkat cepat sekitar lebih dari satu menit dan jangkauannya cukup lebar untuk didengarkan oleh banyak sensor, dengan jangkauan lebih dari 5.000 km."

Dr Christopher Fox dari NOAA tidak yakin bahwa sumber bunyi itu adalah buatan manusia, seperti kapal selam atau bom, atau peristiwa geologis yang umum misalnya gunung berapi atau gempa bumi. Ciri-ciri suara Bloop juga tidak menyerupai bunyi makhluk hidup.

Spekulasi pun bermunculan soal suara aneh tersebut.

Hingga akhirnya, ilmuwan NOAA mengklaim, suara itu hanyalah es yang pecah, yang letaknya beberapa kilometer dari titik dengar.

Es yang pecah itu menciptakan suara yang disebut sebagai icequake.