Sukses

Lewat Apel, Guru Ini Ajarkan Dampak Mengerikan 'Bullying'

Walau kondisinya tampak baik-baik saja dari luar, seorang korban bullying ternyata remuk redam di dalam.

Liputan6.com, Tamworth - Pepatah bahwa tongkat dan batu dapat mematahkan tulang, namun perkataan dapat menghancurkan hati kerap ditanamkan orangtua kepada anak-anak mereka. Namun, seorang guru sekolah memiliki metode lain untuk mengajarkan para murid betapa bahayanya dampak bullying.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (24/6/2016), guru itu memanfaatkan dua buah apel. Ia menjatuhkan salah satu apel berkali-kali ke lantai sebelum kelas dimulai.

Bagian dalam apel itu hancur, namun tak ada yang salah dengan tampak luar buah itu. Guru tersebut lantas memberitahukan makna di balik peristiwa tersebut.

"Saya ambil apel yang saya jatuhkan dan mengatakan kepada para murid betapa saya tidak menyukai apel itu. Menurut saya apel itu menjijikan, warnanya kusam dan tangkainya terlalu pendek.

Saya katakan kepada mereka, karena saya tidak menyukai apel itu maka saya ingin mereka tidak menyukainya juga, jadi silahkan dicaci," ujarnya.

Melalui postingannya di laman Relax Kids Tamworth di Facebook guru itu menceritakan bagaimana anak-anak itu mengedarkan apel sambil mencelanya, "Apel yang bau!,".

Sementara pada apel yang satunya lagi mereka melontarkan pujian, misalnya, "kulitmu indah". Pada akhirnya mereka berpendapat bahwa kedua apel itu serupa.

"Saya dapat merasakan langsung mereka terpukau. Dan langsung mengerti bahwa apel yang jatuh tampak luarnya serupa dengan apel yang lainnya. Namun ketika dibelah apel yang jatuh itu telah remuk, sama halnya dengan korban bullying," ujar guru tersebut.

Sang guru menekankan pentingnya mengajari anak-anak tentang berkata-kata baik dan tidak menyakiti orang lain.

"Kita bisa mengajari anak bahwa tidak baik mengatakan hal-hal jahat terhadap orang lain dan kita bisa membahas dampaknya.

"Kita bisa mengajarkan anak-anak untuk saling membela dan menghentikan setiap bentuk bullying, sama halnya dengan seorang anak perempuan hari ini yang menolak untuk melontarkan ucapan jahat kepada apel itu," ungkap sang guru.

Ia menegaskan akan jauh lebih menyedihkan jika tidak ada seorang pun yang melakukan sesuatu untuk menghentikan bullying.

"Mari menciptakan generasi yang ramah dan peduli satu sama lain," imbuhnya

"Sejumlah pembaca memberi komentar positif tentang teknik cerdas untuk membantu anak-anak mengerti dampak bullying itu."Wah, itu cara yang hebat untuk menjelaskan kepada anak-anak tentang apa ang sesungguhnya diakibatkan oleh perundungan dan kata-kata celaan mereka…bagus, guru!," tulis pemilik akun Tricia.

Emmie menambahkan, "Melihat supaya percaya, jadi saya kira hal ini memberikan pesan jelas dan tegas dampak bullying."

Teresa mengatakan bahwa pelajaran tentang apel ini berguna juga bagi orang dewasa.

June menimpali, "Harus lebih banyak guru seperti ini karena kerusakan verbal dan fisik akibat bullying telah menghancurkan hidup seseorang."