Sukses

7 Pekerja Tambang Perusahaan Australia Diculik di Nigeria

Menlu Australia, Julie Bishop mengatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan otoritas Nigeria untuk membebaskan warganya.

Liputan6.com, Abuja - Penculikan warga asing di Nigeria yang kini tengah berkecamuk perang bukan sesuatu yang asing. Militan Boko Haram yang menguasai daerah itu dianggap paling bertanggung jawab atas kasus-kasus tersebut.

Kali ini insiden itu menimpa perusahaan tambang asal Australia MacMahon. Sebanyak 7 pekerjanya, 3 warga Australia dan 4 dari Selandia Baru dilaporkan diculik.

Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull mengonfirmasikan penculikan itu. PM dari Partai Buruh itu juga mengatakan para penculik membunuh supir pekerja tambang.

Insiden penculikan itu terjadi di dekat pusat Cross River State, Calabar, pada pukul 07.00 waktu setempat.

"Kami tidak tahu siapa para penculiknya, namun keluarga mereka di Australia sudah dikabari," kata PM Turnbull seperti dilansir dari ABC News, Kamis (23/6/2016).

"Ini penculikan serius, tindakan kriminal serius karena 1 orang tewas dan 7 lainnya diculik," lanjutnya.

Adapun 4 warga Selandia Baru merupakan Permanen Residen Australia.

Menlu Australia, Julie Bishop mengatakan pihaknya tengah bekerja sama dengan otoritas Nigeria untuk membebaskan warganya.

Saksi mata mengatakan ada 30 gerombolan pria bersenjata menghentikan iring-iringan pekerja itu. Setelah melumpuhkan sopir, mereka menggiring 7 warga Australia itu menuju perahu di sungai.

Mobil pengawal yang berisi polisi lokal tak berhasil mencegah penculikan itu. Adapun juru bicara MacMahon tidak mau berkomentar lebih lanjut demi keamanan pekerja yang diculik.