Sukses

Ilmuwan Menduga Ada Samudra di Pluto, Rumah Para 'Alien'?

Samudra yang diperkirakan dapat menjadi rumah bagi 'alien', diperkirakan hingga sekarang belum membeku.

Liputan6.com, Providence - Probe -- robot yang keluar dari orbit Bumi dan menjelajah angkasa luar -- milik NASA, New Horizon, terbang mendekati Pluto pada tahun lalu. Robot tersebut mengungkap kemungkinan, planet kerdil itu dahulunya memiliki samudra.

Samudra yang diperkirakan dapat menjadi rumah bagi 'alien', diperkirakan telah membeku sejak jutaan tahun lalu, demikian dikutip dari Daily Mail, Jumat (24/6/2016).

Namun menurut analisa terbaru, samudra di bawah permukaan es Pluto hingga sekarang masih berupa cairan. Hal tersebut meningkatkan harapan adanya tanda-tanda kehidupan yang dapat ditemukan di planet kerdil itu.

"Terima kasih untuk data yang diperoleh New Horizon, sehingga kami dapat mengobservasi sifat tektonik di permukaan Pluto, memperbarui model evolusi termal dengan data terbaru dan menyimpulkan bahwa saat ini Pluto memiliiki laut bawah permukaan," ujar mahasiswa pascasarjana Brown Univeristy sekaligus ketua penelitian, Noah Hammond.

Penelitian itu menemukan bahwa samudra di Pluto telah membeku pada jutaan atau miliaran tahun lalu dan menyebabkannya mengerut.

Namun, tak ada tanda-tanda planet itu menyusut. Faktanya, New Horizon menunjukkan tanda-tanda bahwa Pluto telah membesar.

Foto yang dikirim oleh probe NASA itu menunjukkan permukaan Pluto yang terbuat dari berbagai jenis es, seperti air, nitrogen, dan metana. Planet kerdil itu juga memiliki ratusan pegunungan.

Planet kerdil itu juga memiliki sifat tektonik di mana terdapat patahan yang memiliki kedalaman 4 kilometer. Fitur tersebut yang membuat para ilmuwan berpikir terdapat samudra di bawah permukaan Pluto.

"Samudra di bawah permukaan yang secara perlahan membeku, memungkinkan adanya ekspansi," ujar Hammond.

New Horizon berhasil mengambil gambar permukaan Pluto dari dekat (NASA)

Fisikawan Brian Cox menduga, jika Pluto memiliki samudra di bawah permukaannya, ada kesempatan kimia organik untuk berkembang karena suhu yang cukup hangat.

"Model kita menunjukkan, aktivitas geologi di Pluto baru-baru ini dapat terjadi karena perubahan fase dalam es," ujar ilmuwan senior dan peneliti studi, Amy Barr.

"Jika aktivitas tektonik Pluto makin meluas, hal tersebut memungkinkan Pluto memiliki samudra saat ini."

"Hal ini mendukung ide bahwa samudra mungkin menjadi hal umum di objek Sabuk Kuiper -- sebuah wilayah berbentuk lingkaran yang berada di sekitar orbit Neptunus...," imbuhnya.

Jika Pluto memiliki samudra yang dulunya beku atau dalam proses membeku, tektonik yang meluas di permukaan akan menghasilkan apa yang New Horizon lihat. Tak banyak penyebab lain yang membuat Pluto memiliki fitur tersebut, namun cara lain mungkin melalui perang gravitasi dengan bulannya, Charon.

New Horizon berhasil mengambil gambar permukaan Pluto dari dekat (NASA)

Namun dinamika gravitasi telah lama mengalami penurunan, dan beberapa tektonik tampak baru. Hal tersebut menyebabkan ilmuwan meyakini bahwa samudra yang menyebabkan lempeng tektonik.

"Kami telah menunggu untuk melihat permukaan Pluto, dan tak mengecewakan. Banyak orang berpikir bahwa Pluto secara geologi telah mati," jelas Barr.

Menurut model terbaru mereka, kerangka es Pluto memiliki ketebalan hingga 300 kilometer. Adanya nitorgen dan metana di planet kerdil itu, diduga menjadi penyebab tebalnya es.

Video Terkini