Sukses

Kereta Telat, Ribuan Warga Inggris Terancam Gagal Referendum

Akibat cuaca buruk, sejumlah kereta mengalami keterlambatan dan berdampak pada membeludaknya penumpang di stasiun.

Liputan6.com, London - Ribuan pengguna kereta yang ingin memberikan suara dalam referendum Brexit membeludak di stasiun karena adanya keterlambatan akibat hujan deras dan banjir di London.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum mengonfirmasi batas waktu pemilihan hanya sampai pukul 22.00 waktu setempat. Hal tersebut menyebabkan para pengguna kereta di London dan South East tak dapat memberikan suaranya.

Para penumpang yang menunggu di salah satu stasiun kereta tersibuk di Inggris, Waterloo, mengaku kecewa atas penundaan dan pembatalan akibat cuaca buruk.

"Aku tak pernah melihat hal ini di Stasiun Waterloo seperti sore ini dan aku telah menggunakan kereta selama lebih dari 10 tahun!" tulis George Franks di Twitter.

Jika orang-orang tak dapat memberikan suaranya hingga pukul 22.00, maka mereka telah kehilangan kesempatan untuk memilih, demikian ujar Komisi Pemilihan Umum kepada The Independent dan dikutip Liputan6.com pada Jumat (24/6/2016).

Seorang Anggota Parlemen Wycombe, Steve Baker, mengatakan bahwa pemilih harus tiba di rumah tepat waktu dan itu menjadi tanggung jawab penyedia layanan kereta.

Komisi Pemilihan mengatakan, tak hanya berdampak pada pemilih, cuaca buruk juga dapat menunda pengumuman referendum.

"Cuaca buruk kemungkinan membuat kotak suara membutuhkan waktu lebih lama ke tempat perhitungan. Kami berharap pengumuman masih dapat dilakukan esok pagi," jelasnya.

South West Trains meminta maaf atas adanya gangguan, yang juga menyebabkan penundaan di jalur London Underground dan penutupan sementara Stasiun Monument, Cannon Street, dan Ruislip Manor.

Sejumlah orang menyerukan untuk beralih ke pemilihan suara secara online untuk menghindari hal serupa ke depannya.

Tempat pemungutan suara di sejumlah wilayah di Inggris tergenang air. (Sumber: The Telegraph)

"Kekacauan sistem transportasi di South East menyebabkan kita tak dapat tiba di rumah tepat waktu untuk memilih di referendum Uni Eropa. Ini saatnya pemilihan suara secara online harus diperkenalkan," ujar aktivis dari Partai Hijau, Andrew Durling, dalam Twitter.

The Rail Delivery Group, salah satu perusahaan pengelola kereta api mengumumkan kepada penumpang agar pulang lebih awal jika memungkinkan, agar dapat tiba di rumah tepat waktu.

Gatwick Express di Victoria, tak melayani perjalanan pada Kamis pagi, 23 Juni 2016, karena banjir di selatan London. Ketika mulai beroperasi kembali, beberapa perjalanan membutuhkan waktu 3 kali lebih lama dari biasanya.

Tak hanya kekacauan di sistem kereta api, beberapa jalan di Inggris juga terkena dampak akibat banjir.

Jalan terparah yang terkena banjir adalah antara London Liverpool Street dan Ilford, yakni jalur utama yang melayani Essex dan East Anglia, dan telah ditutup selama satu hari karena banjir di Manor Park. Namun selama jam sibuk, jalur tersebut dibuka namun diberlakukan pembatasan kecepatan.