Sukses

Di 'Tanah Mars', Sayuran Dapat Tumbuh dan Aman Dimakan

Peneliti asal Wageningen Univesity mengklaim, tanaman tersebut aman dikonsumsi karena mengandung logam dalam batas yang wajar.

Liputan6.com, Wageningen - Bagi setiap astronot yang memiliki harapan dapat tinggal di Mars, menanam tanaman pangan di tanah planet merah nan gersang itu menjadi salah satu hal penting agar dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan hidup mereka.

Saat ini, para peneliti telah menunjukkan bahwa menanam sayuran di tanah Mars mungkin untuk dilakukan. Tak hanya itu, bahan pangan itu juga aman untuk dikonsumsi.

Para ilmuwan di Wageningen Univeristy, Belanda, mampu memanen 10 tanaman di tanah yang mirip dengan karakteristik tanah Mars dengan hasil berlimpah, di antaranya lobak, kacang polong, tomat, selada, arugula, dan gandum hitam.

Berdasarkan hasil uji coba, tanaman tersebut tak mengandung logam berat hingga tingkat berbahaya. Hal tersebut menunjukkan, astronot kemungkinan besar dapat meniru Mark Watney di film The Martian, yang berhasil menumbuhkan tanaman di Mars.

Meskipun tak menggunakan tanah yang berasal langsung dari Mars, para peneliti mencampur beberapa jenis tanah Bumi sehingga menyerupai apa yang terdapat di planet merah tersebut.

Seorang ahli ekologi di Wageningen University, Wieger Wamelink mengatakan, hasil uji coba mereka luar biasa dan sangat menjanjikan.

Kacang polong yang tumbuh menggunakan 'tanah Bulan, Mars, dan Bumi (Facebook/Food For Mars and Moon)

"Kami benar-benar bisa memakan lobak, kacang polong, gandum, dan tomat itu, dan saya sangat penasaran seperti apa rasanya," jelas Wamelink.

Dikutip dari Daily Mail, Minggu (26/6/3016), para peneliti membudidayakan tanaman di rumah kaca dengan suhu, kelembaban, dan cahaya konstan, di mana masih menggunakan atmosfer Bumi.

"Hal ini dilakukan karena kita berharap bahwa tanaman pertama yang tumbuh di Mars dan bulan akan dilakukan di ruang bawah tanah untuk melindungi tanaman dari lingkungan tak bersahabat, termasuk radiasi kosmik," ujar Wamelink.

Permukaan Mars (Foto: NASA).

NASA dan badan antariksa internasional lainnya berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada 2030 dalam jangka waktu lama. Seorang miliarder bernama Elon Musk dan perusahaan Belanda, Mars One, juga berencana membuat koloni di planet merah tersebut.

Oleh karena itu, para pemukim Mars masa depan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka sendiri, salah satunya  menanam sayuran.

Hal tersebut menjadi tantangan, karena tanah Mars diketahui mengandung logam berat, seperti timah, arsen, dan merkuri.