Liputan6.com, Baghdad - Kota Fallujah telah dinyatakan sepenuhnya bebas dari cengkeraman ISIS. Pernyataan tersebut ditegaskan kepala pasukan kontraterorisme Irak yang memimpin operasi melawan ISIS, Letnan Jenderal (Letjen) Abdul-Wahad al-Saadi.
Seperti dilansir Independent, Minggu (26/6/2016), Letjen al-Saadi mengatakan, pasukannya berhasil memasuki kawasan al-Julan yang terletak di bagian barat laut. Itu merupakan daerah terakhir yang berada di bawah kendali ISIS.
"Operasi yang dimulai pada akhir Mei lalu telah selesai dilakukan dan kota sepenuhnya telah dibebaskan," ujar Letjen al-Saadi.
Fallujah yang berjarak 30 mil di sebelah barat Baghdad telah dikuasai ISIS sejak Januari 2014 lalu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi telah lebih dulu mengumumkan status Fallujah yang telah kembali dikuasai pasukan Irak. Pengumuman itu disampaikan al-Abadi pada 18 Juni lalu.
"Kami menjanjikan kepada Anda untuk membebaskan Fallujah dan kini kami berhasil merebut kembali kota itu. Pasukan keamanan Irak berhasil mengambil alih kota, kecuali ada satu 'kantong kecil' yang perlu dibersihkan dalam beberapa jam mendatang," ujar PM Irak, al-Abadi ketika itu.
Lebih dari 82.000 warga Irak disebut telah melarikan diri akibat pertempuran yang terjadi di Fallujah. Sementara itu, badan pengungsi Norwegia, menyebut kondisi kamp pengungsi di dekat Amriyat al-Fallujah sebagai 'bencana kemanusiaan'.
"Kondisi yang kita saksikan di kamp pengungsi sangat menyedihkan," ujar Sekjen Norwegian Refugee Council, Jan Egeland.
"Mereka melarikan diri dari mimpi buruk Fallujah, sekarang mereka menghabiskan waktu di tenda, tidur di gudang atau di ruangan terbuka. Masyarakat Irak layak mendapatkan yang lebih baik dari itu," ujarnya.
Militer Irak: Fallujah Sepenuhnya Merdeka dari ISIS
Kepala pasukan kontraterorisme Irak mengumumkan, Fallujah telah sepenuhnya dibebaskan dari kendali kelompok ISIS.
Advertisement