Sukses

Perempuan Ini 'Reinkarnasi' Kekasih yang Dihamili Firaun?

Perempuan bernama Dorothy Eady itu juga membantu para Egiptolog menemukan benda Mesir Kuno berdasarkan 'penglihatannya'.

Liputan6.com, Kairo - Ketika seorang wanita bernama Dorothy Eady tiba di Mesir untuk kali pertamanya, ia merasa bahwa pernah ke negara itu. Namun ia mengaku kunjungannya itu terjadi beberapa ribu tahun sebelumnya.

Dorothy lahir pada 16 Januari 1904 di kota pinggiran London, Blackhearth. Dokter meyakini, ia tak akan selamat setelah terjatuh saat berumur 3 tahun.

Namun semenjak peristiwa itu ia mengalami kejadian luar biasa, yakni membuka ingatan tentang masa lalunya, demikian seperti dikutip dari Ancient Origins, Senin (27/6/2016).

Selama bertahun-tahun banyak orang skeptis yang berusaha membantah cerita 'mistis' Dorothy, yakni pengakuannya sebagai salah satu kekasih Firaun Seti I (1290-1279 SM).

Kisah tersebut berawal ketika Dorothy mengunjungi British Museum. Ketika melihat foto kuil Seti I, ia mengatakan bahwa itu merupakan rumahnya.

Dorothy mengaku tak habis pikir mengapa tak ada taman dan pepohonan di sekitar kuil itu -- seperti dalam penglihatannya, namun ia mengenali monumen dan artefak lain di ruangan yang memamerkan koleksi bangsa Mesir.

Perempuan itu pun mencium kaki patung di sana, dan sesaat setelahnya ia memutuskan untuk belajar huruf hieroglif yang dipakai pada masa Mesir Kuno. Salah satu gurunya, Wallis Budge, yang mendorongnya untuk belajar tentang sejarah Mesir kuno.

'Pertemuan' Dorothy dan Kekasih Firaun

Dorothy berusia 15 tahun ketika bermimpi bertemu dengan Firaun Seti I. Ia mengaku, hal tersebut membuatnya teringat atas kehidupan masa lalunya. Seiring berjalannya waktu, ia tertarik dengan agama kuno.

Perempuan Inggris itu menikah dengan warga negara Mesir, Eman Abdel Meguid, pada 1931. Pernikahan itu membawanya ke Negeri Piramida, di mana ia menjadi guru Bahasa Inggris.

Pernikahannya dikaruniai seorang anak laki-laki yang ia panggil dengan nama Sety. Saat itu, Dorothy juga menemukan nama Mesirnya, yakni Bentreshyt -- Harpa Sukacita. Dalam 'penglihatannya', ia merasa melihat keluarganya pada masa lalu.

Mumi Firaun Seti I (Public Domain/Emil Brugsch)

Pada masa lalu, Dorothy mengaku bahwa ia merupakan anak perempuan dari salah satu tentara Seti I dan seorang perempuan penjual buah-buahan. Ibunya meninggal ketika ia berumur 3 tahun.

Dorothy pun diserahkan ke sebuah kuli di Abydos di mana ia tumbuh menjadi pendeta wanita.

Saat berumur 12 tahun, ia mengaku menjadi perawan suci, namun beberapa tahun kemudian bertemu dengan 'Dewa yang Hidup di Dunia', yakni Firaun Seti I. Mereka pun menjadi sepasang kekasih dan ia pun hamil.

Imam kuil mengatakan, hal itu merupakan pelanggaran besar dan akan menyebabkan banyak masalah bagi Firaun. Pada akhirnya Dorothy pada masa lalu itu memutuskan untuk bunuh diri.

2 dari 3 halaman

Ini Bukti Dorothy Sebagai Kekasih Firaun?

Ini Bukti Dorothy Sebagai Kekasih Firaun?

Setelah 19 tahun tinggal di Kairo, Dorothy yang kala itu berusia 52 tahun memutuskan untuk pindah ke Abydos dan membangun rumah di dekat Gunung Pega-the-Gap. Menurut kepercayaan kuno Mesir, gunung tersebut merupakan jalan menuju akhirat.

Ketika itu, Dorothy mulai dipanggil dengan Omm Sety, yang berarti 'ibu dari Sety'. Perempuan itu yakin bahwa ia akhirnya pulang kembali ke rumahnya.

Dalam salah satu kunjungannya ke sebuah kuil, ketua inspektur dari bagian purbakala memutuskan untuk menguji pengetahuan Dorothy -- karena penasaran dengan kebenaran cerita perempuan itu.

Kuil Seti I (CC BY-SA 2.5)

Dorothy kemudian diminta untuk berdiri di sebelah lukisan dalam kegelapan. Ia lalu diminta untuk mengidentifikasi benda tersebut dan apa saja yang ingat tentang masa lalunya. Ketika ia berhasil menyelesaikan permintaan itu dengan baik, banyak orang yang berhenti meragukan ceritanya.

Kehidupannya di Abydos dipenuhi dengan pekerjaan yang melibatkan Egiptolog -- ahli Mesir Kuno. Salah satu proyek terpenting dalam hidupnya adalah ketika perempuan itu berhasil menemukan taman yang ia yakini menjadi tempatnya pertemuannya dengan Seti I.

Dorothy juga menjelaskan kepada peneliti tentang doa-doa dan ritual kuno. Ia mengetahui alur dari banyak papirus keagamaan sebelum membacanya. Deskripsinya tentang monumen, relief, dan hal lainnya yang ia lihat pada masa lalunya secara berturut-turut dikonfirmasi oleh hasil ekskavasi.

3 dari 3 halaman

Reaksi Para Peneliti

Reaksi Para Peneliti

Para peneliti mengungkapkan bahwa Dorothy memiliki pengetahuan yang tak dimiliki oleh para ahli yang telah bekerja di Mesir selama bertahun-tahun. Salah satunya adalah Egiptolog asal Inggris, Kenneth Kitchen. Walaupun ia tak mau mengakuinya secara terbuka, sebuah sumber tertulis meyakini bahwa ahli Mesir Kuno itu memercayainya.

Ahli lain, Nicholas Reeves, juga memakai 'penglihatan' Dorothy ketika mencari makam Nefertiti -- Permaisuri Agung dari Firaun Amenhotep IV. Menurut perempuan itu, makamnya terletak di Lembah Para Firaun (Valley of The King).

Selama beberapa dekade, Dorothy menjadi inspirasi bagi para peneliti. Ceritanya tentang kehidupan dan kematian Seti I telah menyentuh hati banyak orang.

Lembah Raja, KV 63 (Public Domain)

Banyak hal ditemukan berdasarkan ceritanya. Dengan menggunakan informasi yang dikemukakan Dorothy, penelitian yang dipimpin oleh Oto Schaden menemukan makam KV63 di Lembah Para Firaun. Lokasi tersebut dekat dengan makam Tutankhamun dan berisi beberapa jasad wanita dari Dinasti ke-18.

Dorothy meninggal pada usia 77 tahun dan dimakamkan di Coptic, Abydos. Ia percaya bahwa kematian akan mempertemukannya dengan kekasihnya, Firaun Seti I.

Dibalik itu semua, banyak peneliti yang berkata bahwa Dorothy merupakan seorang pembohong. Mereka mengatakan, perempuan itu memiliki akses literatur terbaru dan memiliki kemampuan akting yang baik.

Namun beberapa lainnya berkata, Dorothy merupakan salah satu orang paling menakjubkan yang pernah ditemui.

 

Saksikan juga 'Weekly Highlights' pekan ini yang membahas soal iblis Valak dalam film Conjuring 2 berikut ini: