Sukses

4 Teori Konspirasi di Balik Ledakan Bom Turki

Turki telah diguncang dengan serangkaian teror bom di sepanjang 2016, lantas apa yang menjadi alasan teroris menargetkan negara itu?

Liputan6.com, Istanbul - Ledakan bom Turki yang terjadi di bandara Internasional Ataturks, Istanbul, pada Selasa 28 Juni 2016 lalu mengejutkan dunia. Pasalnya, Bandara Ataturks sejak lama dikenal sebagai bandara ketiga yang tersibuk di Eropa.

Turki juga masuk dalam daftar destinasi yang menjadi favorit wisatawan dunia. Bom Turki yang diawali dengan aksi baku tembak antara tiga bomber dengan polisi itu menewaskan 41 orang dan melukai 239 lainnya.

Serangan yang terjadi di Bandara Ataturks bukanlah aksi teror pertama yang melanda negara itu. Pada awal Juni lalu, sebuah bom mobil meledak di Istanbul dan menewaskan 11 orang.

Peningkatan jumlah aksi teror yang di Turki mengundang banyak pertanyaan. Salah satunya, mengapa Turki dijadikan sasaran empuk oleh teroris?

Seperti dilansir Time, Kamis (30/6/2016) terdapat 4 alasan utama yang mungkin dapat menjadi jawaban atas pertanyaan di atas. Berikut penjelasan singkatnya:

Perang di Suriah

4 Teori Konspirasi Di balik Ledakan Bom Turki. (Sumber: Pinterest)

Faktor pertama adalah keputusan yang dibuat secara tergesa-gesa oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan saat menjabat sebagai Perdana Menteri terkait Suriah. Ketika mendesak pemimpin Suriah, Presiden Suriah Bashar Al Assad turun dari jabatannya.

Erdogan mengesampingkan konsekuensi yang mungkin akan dihadapinya, yaitu 'berkembang biak'-nya kelompok radikal seperti ISIS misalnya. Kelompok teroris ini sudah terdeteksi di banyak negara, terutama negara dengan posisi geografis paling dekat dengan Suriah yaitu, Turki.

Selain itu jika Presiden Bashar Al Assad lengser dari jabatannya, maka perang saudara yang telah terjadi di Suriah akan berlanjut. Akibatnya, warga Suriah akan mengungsi ke sejumlah negara tetangga, salah satunya adalah Turki.

Menurut estimasi, terdapat 2,5 juta warga Suriah yang berada di Turki.

Konflik Turki - Kurdi

4 Teori Konspirasi Di balik Ledakan Bom Turki. (Sumber: News Week)

Sudah sejak lama Turki terlibat dalam konflik bersenjata dengan kelompok Kurdi. Kelompok itu terdeteksi menyebar di sejumlah lokasi seperti di Turki bagian Timur, Suriah, Irak dan Iran. Pertikaian antara Turki dan kelompok etnis Kurdi mempersulit upaya serangan terhadap ISIS di Suriah.

Ini disebabkan, sejumlah militan Kurdi telah bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk menyerang ISIS. Tentu saja Turki tidak semudah itu mau bekerjasama dengan 'musuh'nya.

Hal itu terbukti melalui serangan yang dilancarkan Turki lewat udara terhadap kelompok Kurdi di Suriah. 

Menyikapi sikap Turki itu, para pemimpin militan Kurdi menuding Turki telah menempatkan dirinya di sisi yang sama dengan ISIS, yaitu sebagai musuh dalam konflik ini.

2 dari 2 halaman

ISIS dan Israel

ISIS

4 Teori Konspirasi Di balik Ledakan Bom Turki. (Sumber: Pinterest)

Pola yang dilakukan ISIS selama ini adalah menyerang tempat-tempat keramaian bahkan tak jarang yang didatangi oleh warga negara asing sehingga dampak serangan dapat menimbulkan kepanikan dalam skala besar dan menyedot perhatian dunia. 

Begitulah kelompok teroris ISIS meraih kepopuleran mereka. Sejauh ini belum memang belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dengan serangan bom Turki.

Namun otoritas Turki dan pengamat teror di seluruh dunia meyakini keterlibatan ISIS sepenuhnya dalam bom Turki. Ini dikarenakan, kelompok tersebut pernah melakukan serangan serupa pada Maret 2016 lalu di bandara di Kota Brussel, Belgia. 

Normalisasi Hubungan Turki-Israel

4 Teori Konspirasi Di balik Ledakan Bom Turki. (Sumber: Pinterest)

Serangan pada Selasa 28 Juni lalu di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki terjadi beberapa hari setelah pemerintah Turki mengumumkan niatnya untuk perbaiki hubungan diplomatik dengan Israel. Kedua negara sudah dilanda konflik sejak 2010 lalu.

Hal ini dinilai sangat mungkin berperan sebagai pemicu kebencian ISIS terhadap Turki. Terlebih lagi, pemerintah Turki belum lama ini juga telah melancarkan sebuah operasi atau razia di daerah perbatasan Suriah untuk menangkap para pejuang ISIS.

Tak menutup kemungkinan, serangan mematikan tiga bomber di bandara yang terjadi pada Selasa lalu merupakan aksi balas dendam kelompok teroris itu.