Liputan6.com, Tianjin - Peneliti di Tiongkok baru-baru ini memamerkan robot 'wanita' cantik yang benar-benar mirip seorang manusia sehingga mendapat julukan 'dewi robot'.
Robot bernama Jia Jia itu berdiri di gerbang masuk gedung pameran tempat penyelenggaraan 2016 Summer Davos Forum di Tianjin, sebuah kota pelabuhan utama di utara. Ia mengenakan pakaian dan gaya rambut tradisional Tiongkok, lengkap dengan jepit rambut klasik.
Baca Juga
Baca Juga
'Otak' robot ini sebenarnya adalah basis data daring yang berukuran besar, terhubung dengan platform 'cloud computing' sehingga memungkinkannya memproses emosi dan percakapan seiring dengan data yang diunduhnya.
Advertisement
Jia Jia bisa mengobrol dengan orang yang bertanya kepadanya dan memberi tanggapan dalam waktu kurang dari sedetik. Sejumlah laporan menyebutkan ia juga bisa membuat ekspresi mikro dan mengenal ekspresi wajah seseorang.
Ia merupakan satu-satunya di China, walaupun sudah ada beberapa upaya membuat robot sejenisnya selama beberapa tahun terakhir di Negeri Tirai Bambu itu.
Menurut sejumlah laporan, China sangat tertarik dengan teknologi robotik. Lebih dari 25 persen robot industri pada 2015 terjual di Tiongkok, setara dengan 62 ribu dari 248 ribu unit di seluruh dunia.
Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (30/6/2016), robot ini merupakan hasil karya Chen Xiaoping dan rekan-rekannya di University of Science and Technology of China. Jia Jia diperkenalkan pertama kalinya di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui di timur, pada 15 April lalu.
Pada saat perkenalan, Xiaopuing menyapa robotnya dan dijawabnya, "Ya, tuanku, apa yang bisa saya lakukan untukmu?"
"Halo semuanya. Saya adalah Jia Jia. Selamat datang!" kata robot itu ketika menyambut hadirin di pusat multi media universitas pada Mei lalu, demikian menurut laporan Xinhua. Dewi robot itu menambahkan, "Jangan terlalu dekat ketika mengambil foto saya. Nanti muka saya terlalu besar."
Kelompok peneliti pencipta Jia Jia adalah dalang di belakang robot layanan bernama 'Kejia' yang menjadi juara pertama kejuaraan RoboCup pada 2014.
Saat itu, Kejia meraih angka 8555 yang bersejarah karena kemampuannya menjejerkan minuman. Namun berbeda dengan Kejia, Jia Jia sepertinya bukan untuk disertakan dalam lomba.
"Kami berharap mengembangkan robot dengan kemampuan mendalam untuk belajar. Kami akan menambahkan ekspresi wajah dan membuatnya melakukan interaksi lebih mendalam dengan orang," demikian dijelaskan Xiaoping.
Sang peneliti juga mengungkapkan bahwa Jia Jia sungguh 'tak ternilai' sehingga mereka tidak memikirkan untuk memproduksinya secara massal.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.