Liputan6.com, Munich - Sebuah lelang di Munich, Jerman, mengundang kontroversi karena benda yang dilelang mengandung nilai sejarah yang kelam.
Dikutip dari War History Online pada Jumat (1/7/2016), balai lelang Hermann Historica menggelar lelang memorabilia Nazi. Di antaranya ada jas militer yang pernah dipakai Hitler, hasil foto sinar-X tempurung kepalanya setelah percobaan penembakan pada 1944, dan beberapa pakaian malam serta pakaian dalamnya.
Baca Juga
Sejumlah kelompok masyarakat Yahudi mengecamnya. Karena kontroversi yang merebak, balai lelang itu bahkan melarang kehadiran para jurnalis.
Advertisement
Harian Bild di Jerman berhasil menyelundupkan seorang wartawan yang menyamar sebagai seorang pembeli. Menurut laporannya, hampir semua benda lelang itu dibeli oleh seorang pembeli tak dikenal dari Argentina.
Pembeli itu membayar hingga lebih dari 600 ribu euro atau setara Rp 8,8 miliar atas barang yang dibelinya. Secara keseluruhan, lelang itu meraup penjualan hingga lebih dari 900 ribu euro atau setara dengan Rp 13,2 miliar.
Sejumlah benda lain, misalnya kertas lisensi anjing peliharaan Hitler dan sebuah tas yang dulunya dipakai menyimpan sebutir kapsul sianida. Kapsul seperti itulah yang ditelah oleh Göring sewaktu bunuh diri sesaat sebelum diadili di Nuremberg.
Balai lelang menyebutkan bahwa lelang itu hanya untuk 'para kolektor serius', walaupun ada kekhawatiran benda-benda itu dibeli oleh kaum neo-Nazi.
Pembeli tak dikenal itu hanya menyebut dirinya sebagai 888. Angka 88 dipakai oleh kaum neo-Nazi untuk melambangkan 'Heil Hitler' karena huruf 'H' merupakan huruf ke 8 dalam urutan abjad.
Tidak jelas apakah pembeli itu membeli untuk dirinya sendiri atau mewakili orang lain. Ketika ditanya oleh para wartawan, ia menolak menyebutkan namanya. Ia hanya mengatakan bahwa benda-benda itu nantinya akan dipamerkan dalam sebuah museum.
Banyak petinggi Nazi melarikan diri ke Argentina menggunakan 'jalan tikus' yang dioperasikan oleh ODESSA setelah Perang Dunia II. Sebagai catatan, ODESSA adalah organisasi para mantan agen SS, polisi rahasia Nazi.
Dewan Pusat Yahudi di Jerman mengecam lelang tersebut. Mereka menyebutnya 'menjijikkan'. Charlotte Knobloch, seorang tokoh masyarakat Yahudi di Munich menyebutnya sebagai 'penggunaan sejarah secara asal-asalan yang bukan saja tak berselera, tapi juga berbahaya.'
Dijelaskan dalam mercopress.com bahwa 169 benda yang dilelang pada akhir pekan lalu itu tadinya milik almarhum John K. Lattimer, seorang dokter Angkatan Darat AS yang menjadi pejabat medis selama pengadilan Nuremberg.
Sang pembeli dari Argentina itu membeli 56 dari 169 benda lelang, bahkan membayar US$ 47.500 sekitar Rp 626 juta untuk jam tangan penerbang dan US$ 3.400 atau setara Rp 44,8 juta untuk celana dalam sutra yang keduanya dulu menjadi milik Göring.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.