Liputan6.com, Jakarta - Bandara Ataturk di Istanbul, lokasi ledakan bom Turki, ramai dengan orang-orang yang mencari kerabatnya pascainsiden. Suara tangis haru pun terdengar dari mereka yang bersatu kembali dengan keluarganya, ayah yang tengah mencari anak, atau pelancong bisnis yang lelah.
Sementara para penjaga berseragam terlihat ketat mengawasi lokasi itu.
Baca Juga
Aksen, wajah dan pakaian yang berbeda-beda mencerminkan keragaman di Bandara Ataturk Istanbul, persimpangan yang ramai menjembatani Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Mereka yang berasal dari beragam negara tersebut, 44 orang di antaranya tewas Selasa malam ketika teroris menyerbu bandara, melepaskan tembakan dan meledakkan bom di Turki.
Advertisement
Menurut pejabat Istanbul, para korban sebagian besar berasal dari Turki dan enam Saudi. Korban tewas lainnya termasuk tiga warga Palestina, dua Irak, satu Tunisia, satu China, satu Iran, satu Ukraina, satu Yordania dan satu orang dari Uzbekistan.
Dari 44 korban tewas --jumlah terkini, pihak berwenang sudah melakukan identifikasi, seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Jumat (1/7/2016). Dari seluruh data yang terhimpun, tak ada warga negara Indonesia di dalamnya.
Berikut ini daftar korbannya:
1. Huda Amiri
2. Kerime Amiri (bibi Huda Amiri)
3. Zehra Amiri(bibi Huda Amiri)
4. Meryem Amiri (bibi Huda Amiri)
5. Dr Fathi Bayoudh
6. Rayan Mohammad Shremeh (Palestina)
7. Sundus Abdulhalim Basha (Palestina)
8. Nisrin Hashem Hammad (Palestina)
9. Merve Yigit
10. Ozgul Ide
11. Hüseyin Tunç
12. Cagatay COL
13. Mustafa Biyikli
14. Erol Eskisoy
15. Ali Zulfikar Yorulmaz
16. Mahmut Mert
17. Umut Sakaroglu
18. Ercan Sebat
19. Tevfik Yusuf Haznadaroglu
20. Mahmut Çizmecioğlu
21. Nisreen Hashem Shammad
22. Adem Kurt
23. Abdulhekim Bugda
24. Muhammet Eymen Demirci
25. Gulsen Bahadir
26. Yasin okal
Pada Selasa malam, 28 Juni 2016, Istanbul diguncang bom. Peristiwa tersebut terjadi di Bandara Internasional Ataturk yang menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia.
Hingga saat ini jumlah korban meninggal dalam bom Turki itu mencapai 44 orang setelah bocah Palestina 3 tahun meninggal dan kantor berita negara Turki Anadolu melaporkan seorang pria Turki meninggal di rumah sakit. Sementara 200 lebih lainnya mengalami luka-luka.
Korban meninggal akibat serangan itu kebanyakan merupakan warga Turki, termasuk petugas bea cukai -- yang awalnya diduga polisi --yang dianggap sebagai pahlawan karena berusaha menghentikan bomber.
Ada juga seorang pria yang akan melangsungkan pernikahannya. Namun, ia tewas setelah berusaha membantu para korban luka.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.