Liputan6.com, Washington, DC - Terpilih sebagai presiden keturunan Afrika pertama di Amerika Serikat (AS), adalah catatan sejarah yang ditorehkan Barack Obama. Namun di balik kebanggaan itu, sang presiden ternyata juga kerap menuai kritik bahkan cenderung mengarah ke makian.
Serangan berupa kata-kata kasar terhadap Obama terekam dalam berbagai momen. Kebanyakan dari mereka yang melontarkan makian itu adalah politisi asal Partai Republik.
Seperti dilansir CNN, Jumat (1/7/2016) berikut 10 hinaan yang dilayangkan sejumlah politisi terhadap Presiden Obama, ibu negara bahkan kedua putri mereka:
Advertisement
1. Terlalu Sensitif
Mantan gubernur Arizona, Jan Brewer tertangkap kamera ketika 'bersitegang' dengan Obama di Bandara Tarmac, Phoenix pada 2012 lalu. Menurut Brewer, ketika itu Obama mengungkapkan rasa tersinggungnya karena tidak digambarkan dengan baik dalam memoar Brewer yang berjudul, Scorpions For Breakfast.
Dalam bukunya, Brewer menuduh pemerintahan Obama tutup mata terkait dengan persoalan imigran ilegal dan perlindungan perbatasan di Arizona.
Gubernur perempuan itu juga menuding para pengungsi itu nantinya akan mendaftar sebagai pemilik suara Partai Demokrat sehingga dapat mendongkrak suara partai itu.
Brewer pun menyebut Obama terlalu sensitif terkait tulisan di bukunya. Gedung Putih mengomentari pernyataan Brewer dengan menyampaikan apa yang dimuat Brewer dalam bukunya bukanlah sebuah cerita yang utuh.
Politisi Partai Republik itu memang dikenal sebagai kritikus tajam pemerintahan Obama. Presiden AS itu sendiri menanggapi santai adegan di mana Brewer berbicara sembari mengacungkan jarinya.
"Sikap mengacungkan jari seperti yang ditunjukkan Brewer mengembalikan kita ke era Jim Crow, di mana orang kulit putih menunjuk pria kulit hitam layaknya seorang bocah," ujar Obama.
Tak hanya menyebut Obama sensitif, namun Brewer juga memanggilnya sebagai presiden yang gagal.
2. Pembohong
Dunia seolah dapat mendengarkan ketika politisi Partai Republik asal South Carolina, Joe Wilson menyebut Obama sebagai seorang pembohong. Momen itu terjadi persis ketika Presiden Obama tengah berpidato di hadapan Kongres pada September 2009.
Tak hanya publik, bahkan Obama dilaporkan tertegun dengan ucapan Wilson.
3. Hanya Pantas Menjabat Satu Periode
AS masuk dalam pergolakan krisis ekonomi terburuk sejak Great Depression 1929-39 ketika pemimpin minoritas Senat Partai Republik Mitch McConnell melontarkan sebuah pernyataan yang disebutnya sebagai prioritas partainya.
"Fokus kami membuat Obama hanya menjabat satu periode," ujar McConnel pada 2010.
Bagi pembela Obama, pernyataan McConnell itu menunjukkan bahwa oposisi telah menyerang presiden AS itu secara pribadi bukan lagi sebagai partisan.
4. Anti-AmerikaÂ
Sampul depan majalah The New Yorker yang memuat karikatur Obama dan sang istri, Michelle mungkin bertujuan untuk sekadar lucu-lucuan. Faktanya, hal itu mengundang kemarahan publik.
Pada 2008, majalah New Yorker memasang sampul depan di mana Michelle digambarkan sedang memikul senjata sementara Obama mengenakan peci dan pakaian khas muslim.
Menurut sang editor, karikatur itu ditujukan untuk menyindir Obama sementara sebagian besar orang berpendapat Obama justru dipersepsikan sebagai seorang anti-Amerika.
5. Si Pantat Besar
Tak hanya Presiden Obama, namun sang istri, Michelle juga tak luput sebagai korban bully. Pada 2011 lalu, politisi Partai Republik, F. James Sensenbrenner, melayangkan permintaan maaf setelah ia mengomentari ibu negara AS dengan sebutan, 'Si Bokong Besar'.
Michelle memang kerap dijadikan bahan lelucon. Salah satunya, ketika seorang kartunis menggambarkan ia sebagai seorang perempuan transgender dengan tonjolan penis.
Dipanggil 'Tar Baby' Hingga Pura-pura Normal
6. Putri Obama seperti Ingin Pergi ke BarÂ
Komentar tajam yang menyerang secara pribadi juga ditujukan terhadap dua putri Obama, Malia dan Sasha. Seorang staf perempuan asal Partai Republik di DPR disebut mengundurkan diri setelah menulis bahwa kedua putri presiden AS itu mengenakan rok mini di acara Thanksgiving.
Staf DPR itu mengatakan bahwa penampilan Sasha dan Malia itu membuat mereka terlihat seperti ingin pergi ke bar. Ia bahkan meminta kedua putri Obama untuk tampil lebih berkelas.
7. Obama adalah 'Tar Baby'
Makian tak pantas juga dilontarkan oleh seorang anggota Kongres asal Partai Republik, Doug Lamborn. Dalam debat terkait batas hutang pada 2011 lalu, Lamborn menyebut Obama sebagai seorang 'tar baby' -- karakter fiksi dalam cerita kedua Uncle Remus yang dipublikasikan pada 1881, lekat dengan cacian menyangkut ras.
Namun Lamborn disebut telah meminta maaf usai peristiwa itu.
8. Didoakan segera Tutup Usia
Dalam pertemuan Kristen Konservatif yang berlangsung pada 2016, Senator Georgia asal Partai Republik, David Perdue melempar lelucon di hadapan publik dengan mengatakan bahwa mereka harus berdoa agar 'hari-hari Obama tidak lama lagi'.
Para hadirin pun tertawa dan bertepuk tangan.
9. Penghinaan sebagai Kepala NegaraÂ
Pemimpin Fraksi Partai Republik di Parlemen sempat melakukan perbuatan tak etis. Ia mengundang kepala pemerintahan negara asing, yaitu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tanpa berkonsultasi dengan Presiden Obama.
Kritikus mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada 2015 itu adalah bentuk penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap siapa pun yang menduduki kursi presiden AS.
10. Pura-pura Normal
Mantan juru bicara DPR AS, Newt Gingrich pada 2010 mengatakan, Presiden Obama berpura-pura normal, namun is justru terlihat seperti, 'seorang warga Kenya, dengan sikap anti-kolonial'.
Tak berhenti sampai di situ, Gingrich pun mengatai Obama sebagai 'Food Stamps' -- program bantuan tambahan gizi di AS.
Advertisement